Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jagung Komposit agar Hasil Panen Maksimal

Kompas.com - 23/10/2022, 21:21 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung komposit adalah jagung bersari bebas yang benihnya berasal dari pertanaman sebelumnya atau bisa digunakan terus-menerus setiap penanaman.

Jagung ini diketahui berumur pendek, tahan hama dan penyakit, serta bisa ditanam berulang kali sehingga tidak menimbulkan ketergantungan petani.

Baca juga: Simak, Perbedaan Jagung Hibrida, Komposit, dan Transgenik

Kekurangan dari jenis jagung ini adalah produktivitasnya cukup rendah, yakni 3-5 ton/hektare. Meski demikian, jagung komposit masih banyak dibudidayakan petani Indonesia.

Bahkan, pilihan varietasnya cukup beragam, antara lain Arjuna, Lamuru, Bisma, Gajah Mas, dan Genjah Rante. Cara menanam jagung komposit sebenarnya tidak berbeda jauh dengan jenis jagung lainnya.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, Minggu (23/10/2022), berikut cara menanam jagung komposit yang benar agar produksinya maksimal. 

Baca juga: Penyakit Hawar Daun Jagung: Gejala, Siklus, dan Cara Mengatasi

Persiapan lahan

Ilustrasi tanaman jagung, menanam jagung, budidaya jagung.SHUTTERSTOCK/ZELJKO RADOJKO Ilustrasi tanaman jagung, menanam jagung, budidaya jagung.

Pengolahan lahan dilakukan satu sampai dua kali, tergantung pada kondisi lahan. Jika menanam di lahan bekas sawah, pengolahan tidak perlu dilakukan.

Apabila penanaman dilakukan saat curah hujan tinggi, saluran drainase harus dibuat setiap 2,5-3 meter dengan kedalaman 20-24 sentimeter. Saluran drainase dibuat di sepanjang petakan.

Memilih benih berkualitas

Penggunaan benih yang sehat dan berasal dari varietas unggul sangat mempengaruhi hasil panen komoditas ini. Karena itu, sebelum mulai menanam pastikan sudah memilih benih  berkualitas unggul.

Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit

Penanaman

Jagung komposit bisa ditanam dengan jarak 80 x 40 cm, 75 x 50 cm dan 80 x 25 cm. Lubang tanam dibuat dengan jarak tersebut, kemudian isi dua benih per lubang tanam.

Terakhir, tutup lubang tanam agar benih tidak tercuci air hujan atau dimakan hama.

 

Pemupukan

Jenis pupuk yang diberikan untuk budi daya jagung komposit adalah pupuk kandang dengan dosis 5-15 ton/ha. Selain itu, pupuk Urea, SP36, dan KCl juga diberikan saat penanaman.

Setelah tanaman berumur 30-40 hari, pupuk Urea kembali diberikan dengan dosis 100-150 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara membuat lubang pemupukan, kemudian meletakan pupuk ke dalamnya, dan tutup kembali dengan tanah. 

Baca juga: 7 Ciri-ciri Tanaman Jagung Kekurangan Nitrogen, Apa Saja?

Pemeliharaan tanaman

Ilustrasi tanaman jagung.UNSPLASH/KATHERINE VOLKOVSKI Ilustrasi tanaman jagung.

Selain pemupukan, kegiatan pemeliharaan jagung komposit yang perlu dilakukan adalah penyiangan, pembumbunan, pengaturan drainase, serta pengendalian hama dan penyakit.

Pemanenan

Jagung komposit umumnya bisa dipanen saat tanaman sudah masak fisiologis. Panen jagung berbeda-beda, tergantung pada varietasnya.

Karena itu, saat menanam jagung komposit, Anda harus mengetahui waktu panennya. Cara panen jagung ini adalah mengambil tongkol jagung, kemudian mengupas kulitnya.

Setelah itu, jemur sampai kadar airnya 10-14 persen dan pipil untuk mendapatkan biji atau bulir jagung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau