Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pestisida Alami dari Kunyit

Kompas.com - 26/10/2022, 08:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunyit atau kunir (Curcuma domestica) adalah tanaman obat yang wilayah tumbuhnya lebih dominan di Asia Tenggara. Kunyit masuk dalam kelompok jahe-jahean dan temu-temuan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (26/10/2022), kunyit memiliki akar yang memiliki bau yang khas, rasanya pedas dan pahit. Bila akar kunyit dilarutkan ke dalam air, maka akan memberikan warna kuning dan terkandung zat cucumnoid.

Akar kunyit memiliki fungsi sebagai rempah dan penyedap rasa serta pewarna alami yang dapat digunakan pada makanan. Akar kunyit juga memiliki manfaat untuk melancarkan peredaran darah serta antibakteri.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Herbisida Organik Ramah Lingkungan

Ilustrasi kunyit. PIXABAY/MYCCF Ilustrasi kunyit.

Kandungan utama kunyit adalah minyak atsiri dan kurkuminoid. Kunyit mengandung minyak atsiri keton sesquiterpena yaitu turmeron dan artumeron.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Senyawa-senyawa yang terkandung dalam kunyit memiliki aktivitas biologis sebagai anti bakteri, antioksidan dan anti hepatotoksik.

Penggunaan kunyit sebagai anti fungi telah dilakukan terhadap beberapa jenis jamur, di antaranya Fusarium udum, Coletotrichum falcatum Went, Fusarium moniliforme J. Sheld, Xanthomonas axonopodis pv. Manihotis, dan Alternaria solani.

Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam kunyit dapat menghambat pertumbuhan miselium jamur.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Srikaya

Dengan demikian, kunyit dapat dijadikan sebagai pengendali penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur.

Pestisida alami dari kunyit mempunyai sasaran hama antara lain kutu daun, ulat grayak, ngengat punggung berlian, wereng hijau, pengebor batang padi (Scirpophaga incertulus), penggulung batang padi (Cnaphalocroris medinalis), dan ulat maupun tungau pada umumnya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau