JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ancaman dalam menanam tanaman atau budidaya tanaman adalah serangan hama. Hama dapat merusak tanaman, mengganggu produksi tanaman, hingga membuat tanaman mati.
Untuk membasmi hama, Anda bisa menggunakan pestisida nabati. Dikutip dari laman Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Kamis (29/9/2022), pestisida nabati berbahan dasar tumbuhan.
Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang alami membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan hewan karena residunya mudah hilang.
Baca juga: Cara Mengendalikan Ulat Pisang dengan Pestisida Nabati Daun Sirsak
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan, akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan hilang di alam.
Dengan demikian, tanaman terbebas dari residu pestisida sehingga aman dikonsumsi manusia.
Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida kimia. Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar.
Pestisida nabati mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya.
Baca juga: Catat, Ini Jenis-jenis Pestisida Pertanian yang Sering Digunakan
Pestisida nabati tentu saja dapat digunakan untuk mengendalikan hama belalang, wereng coklat, walang sangit, kutu putih, ulat, aphid atau kutu daun, dan thrips pada tanaman sayuran dan tanaman lainnya.
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat pestisida nabati adalah daun nimba. Berikut cara membuat pestisida nabati dari daun nimba.