Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mempercepat Pertumbuhan Durian

Kompas.com - 02/11/2022, 10:36 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian merupakan tanaman tahunan yang baru bisa dipanen setelah berumur 8 hingga 10 tahun atau sesuai dengan varietasnya. Durian dikenal dengan pohonnya yang menjulang tinggi hingga puluhan meter.

Walaupun demikian, untuk beberapa kondisi terkadang pertumbuhan durian tidak maksimal. Kondisi tersebut bisa mempengaruhi produktivitas tanaman durian.

Lantas, bagaimana cara mempercepat pertumbuhan durian? Dikutip dari Buku Lapang Budidaya Durian, Rabu (2/11/2022), berikut sejumlah pemeliharaan yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman durian.

Baca juga: Cara Menanam Durian Namlung agar Cepat Berbuah

Pemupukan

Ilustrasi pemberian pupuk pada tanaman. SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pemberian pupuk pada tanaman.

Pemupukan adalah kegiatan memberikan unsur hara untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Pemupukan dilakukan sesuai fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.

Pemupukan durian dilakukan bertahap yaitu pemupukan tanaman belum produksi (umur 0 hingga 4 tahun), masa produksi awal (antara 5 sampai 7 tahun), masa peningkatan produksi (di umur 8 hingga 10 tahun), dan produksi optimal (lebih dari 10 tahun).

Pemupukan diberikan dengan berbagai cara, antara lain; memberikan pupuk pada parit pemupukan, ditabur di sekitar tajuk, ditugal pada area dekat perakaran, dan pemupukan dengan cara membuat lubang biopori melingkar.

Baca juga: Panduan Pemupukan untuk Meningkatkan Kualitas Buah Durian

Pemangkasan

Cara mempercepat pertumbuhan durian juga bisa dilakukan dengan pemangkasan. Seperti namanya, kegiatan ini dilakukan dengan cara membuang cabang, tunas, atau ranting pohon durian yang tidak berguna.

Selain berguna untuk mempercepat pertumbuhan, pemangkasan juga dapat memicu pertumbuhan tunas vegetatif di ujung ranting dan mempermudah tanaman menyerap nutrisi.

Pohon durian yang dipangkas juga dapat memperoleh intensitas cahaya lebih banyak.
Pemangkasan tanaman durian terbagi menjadi dua jenis, yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan pemeliharaan. Berikut penjelasannya.

ilustrasi pohon durian yang sudah dipangkasShutterstock/Kittiwoot Chaikit ilustrasi pohon durian yang sudah dipangkas

ilustrasi pohon durian yang sudah dipangkasShutterstock/Kittiwoot Chaikit ilustrasi pohon durian yang sudah dipangkas

1. Pemangkasan bentuk

Pemangkasan bentuk adalah kegiatan memotong cabang supaya postur tanaman memiliki bentuk ideal untuk pertumbuhan dan menunjang produktivitas tanaman. Pemangkasan ini dilakukan sedini mungkin agar lebih mudah.

Baca juga: Cara Merawat Pohon Durian agar Berbuah Lebat

2. Pemangkasan pemeliharaan

Kegiatan ini dilakukan untuk mengendalikan pertumbuhan durian yang berlebih dan mempercepat serta menyeimbangkan produksi tanaman. Pemangkasan pemeliharaan biasanya dilakukan saat tanaman memasuki fase generatif atau sudah berproduksi.

Topping

Topping adalah kegiatan memotong ujung pangkal batang utama. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memacu pertumbuhan cabang primer di fase juvenil, memacu pembungaan pada tanaman yang belum berproduksi, dan mempertahankan tinggi tanaman 4 hingga 6 meter dari tanah.

Topping juga dapat mempermudah pemeliharaan tanaman dan buah, mengefisiensikan pemupukan, dan mempermudah pemanenan.

Baca juga: Cara Membuat Pohon Durian Pendek dan Berbuah Besar

Pengairan

Pengairan atau penyiraman merupakan kegiatan memberikan air sesuai kebutuhan tanaman. Umumnya, pengairan dilakukan dengan cara manual atau mekanisasi, misalnya lewat drip irigasi atau sprinkle.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com