Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Lada Perdu, Bisa Berbuah Sepanjang Tahun

Kompas.com - 13/12/2022, 11:54 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lada atau merica adalah tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Lada banyak digunakan sebagai bumbu masakan.

Jenis lada yang tumbuh di Indonesia cukup beragam, salah satunya yaitu lada perdu. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (13/12/2022), lada perdu adalah jenis lada hasil rekayasa genetik.

Tujuannya agar biaya produksi bisa ditekan karena tanaman ini tidak membutuhkan tiang panjatan yang biasanya cukup mahal. Tanaman ini juga memiliki sejumlah kelebihan, antara lain;

Baca juga: 5 Tahapan Budidaya Lada agar Panennya Melimpah

  1. Tidak memerlukan lahan luas sehingga bisa ditanam dalam pot atau polybag.
  2. Bisa ditanam sebagai tanaman sela atau tanaman pekarangan.
  3. Tidak membutuhkan tiang panjatan.
  4. Bisa berbuah sepanjang tahun
  5. Biaya produksi relatif lebih murah.
  6. Pemanenan tidak memerlukan alat khusus.
  7. Tidak memerlukan pemangkasan maupun pengikatan.
  8. Memiliki nilai estetika karena bentuk tanaman ini indah.

Tanaman ladaShutterstock/Melada photo Tanaman lada

Meskipun memiliki banyak keunggulan, tanaman lada perdu juga memiliki sejumlah kekurangan, seperti berikut:

  1. Lahan yang digunakan tidak boleh terendam selama 3 jam.
  2. Mudah terkena penyakit busuk akar dan umur tanaman relatif pendek.
  3. Harga bibit lebih mahal dibandingkan lada panjat.

Baca juga: Cara Pembibitan Lada agar Menghasilkan Bibit Produktif

Tahapan budidaya lada perdu

Lada perdu termasuk tanaman yang bisa tumbuh di segala kondisi lahan. Akan tetapi, untuk menunjang pertumbuhan tanaman ini, sebaiknya gunakan tanah atau media tanam yang subur.

Selain itu, tanaman ini akan tumbuh dengan baik apabila ditanam pada ketinggian 3.000 sampai 11.100 meter di atas permukaan laut. Adapun tata cara menanam lada perdu yang benar, seperti berikut.

  1. Olah terlebih dahulu lahan yang digunakan untuk menanam lada perdu.
  2. Setelah itu, berikan pupuk kandang dan diamkan selama 2 hingga 3 minggu.
  3. Buat gundukan tanah atau guludan dan buat juga parit sebagai aliran drainase.
  4. Setelah itu, buat lubang tanam dan letakkan bibit pada lubang tanam tersebut.
  5. Tutup lubang tanam dan padatkan agar bibit lada tumbuh dengan kokoh.
  6. Terakhir, siram tanaman secukupnya.

Baca juga: Cara Menanam Ketumbar dalam Pot, Mudah untuk Pemula

Cara merawat tanaman lada perdu

Supaya tanaman tumbuh dengan baik, maka lakukanlah perawatan dengan rutin. Berikut beberapa pemeliharaan tanaman lada perdu yang perlu dilakukan:

Ilustrasi tanaman ladaShutterstock/David Bokuchava Ilustrasi tanaman lada

  1. Penyiangan berkala setiap 2 sampai 3 bulan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar area budidaya.
  2. Pemangkasan dahan, batang, ranting tua, atau bagian tanaman lain yang sudah tidak produktif maupun terserang hama penyakit.
  3. Memberikan pupuk makro dan mikro untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
  4. Mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman dengan cara menyemprotkan pestisida.

Panen lada perdu

Bunga lada perdu yang muncul di tahun pertama sebaiknya dibuang dengan tujuan agar tanaman kokoh dan rimbun terlebih dahulu. Kemudian, bunga akan dibuahkan dan dipanen 9 bulan setelahnya.

Baca juga: Pedoman Budidaya Kemiri yang Baik dan Benar

Pemanenan dapat dilakukan setiap seminggu sekali. Lada yang siap panen memiliki ciri; tangkai sedikit menguning dan buahnya berwarna kuning hingga merah.

Cara panennya cukup mudah yakni hanya perlu memetik tangkai buah, lalu dipipil untuk mendapatkan lada yang siap dipasarkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com