Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jagung agar Panen Melimpah dengan Sistem TOT

Kompas.com - 16/12/2022, 22:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung adalah salah satu tanaman pangan penting selain padi. Jagung banyak diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan bergizi, misalnya dibakar, direbus, maupun olahan lainnya.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (16/12/2022), ada berbagai macam cara menanam jagung. Salah satunya adalah menanam jagung dengan sistem tanpa olah tanah (TOT).

Tanpa olah tanah maksudnya adalah cara penanaman tanpa perlakuan persiapan lahan, seperti pembalikan dan penggemburan tanah terlebih dahulu. Dalam sistem TOT, hanya diperlukan lubang untuk membenamkan benih ke dalam tanah.

Baca juga: Tahapan Budidaya Baby Corn, Jagung Muda yang Rasanya Enak

Ilustrasi tanaman jagung Shutterstock/ANEK SANGKAMANEE Ilustrasi tanaman jagung

Keuntungan menanam jagung dengan sistem TOT antara lain dapat mempercepat waktu tanam, biaya produksi rendah, dan produksinya lebih bagus dari sistem olah tanah sempurna (OTS).

Selain itu, dalam sistem TOT, pembasmian gulma tidak dengan pengolahan tanah melainkan dengan menggunakan herbisida sistemik. Dengan demikian, tekstur tanah tidak terganggu dan kelembapan tanah lebih stabil untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Berikut cara menanam jagung dengan sistem TOT.

1. Persiapan lahan

Persiapan lahan dilakukan dengan membasmi gulma. Apabila menggunakan herbisida untuk rumput atau gulma pada lahan tanpa olah tanah sebaiknya menggunakan herbisida sistemik.

Baca juga: Simak, 10 Penyakit Tanaman Jagung dan Cara Mengatasinya

Herbisida sistemik mematikan gulma hingga ke akarnya. Takaran bahan aktif herbisida per liter air tercantum pada label pembungkus.

Dosis herbisida yang digunakan tergantung ketebalan rumput atau gulma. Akan tetapi, umumnya digunakan dosis 3 liter per hektar.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau