Ada beberapa cara menggunakan kapur dolomit yang baik dan benar, antara lain sebagai berikut.
Untuk memperbaiki kondisi tanah, kapur dolomit bisa disebarkan dengan cara menaburkannya ke area lahan. Kapur dolomit harus benar-benar disebarkan ke seluruh bagian lahan secara merata.
Proses ini biasanya dikerjakan pada saat tahap pengolahan lahan dan sebelum proses penanaman bibi tumbuhan.
Baca juga: 10 Manfaat Kapur Dolomit dan Cara Menggunakannya
Lahan yang sudah diberi kapur dolomit selanjutnya didiamkan selama dua sampai tiga minggu agar kondisinya normal kembali.
Taburkan kapur dolomit secara merata setelah pengolahan tanah pada tahap pertama. Kapur ini harus dicampurkan ke tanah melalui mekanisme pengolahan tanah tahap kedua.
Waktu pemberian kapur sebaiknya dilakukan paling cepat dua minggu sebelum waktu penanaman bibit dimulai yaitu pada awal musim penghujan sehingga reaksinya dapat berjalan dengan baik. Dalam sekali pemberian kapur dolomit cukup untuk jangka waktu selama lima tahun mendatang.
Dengan demikian, sebaiknya gunakanlah dua sampai tiga kali takaran yang dibutuhkan. Sehingga pada pemberian kapur berikutnya yakni tahun keenam, takaran kapur yang dipakai adalah seperempat dari takaran semula.
Baca juga: Panduan Menggunakan Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman
Kapur dolomit juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dasar pada proses pembudidayaan tanaman perkebunan. Caranya adalah pupuk ini ditaburkan dengan dosis secukupnya ke dalam lubang tanam.
Setelah itu, tutupi lapisan kapur tersebut menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Biarkan lubang tanam dalam waktu dua sampai tiga minggu sebelum boleh digunakan.