JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini banyak orang melakoni budidaya jamur tiram karena peluang ekonomi yang menguntungkan. Selain itu, jamur tiram pun cukup mudah untuk dibudidayakan.
Namun demikian, dalam budidaya jamur tiram, Anda perlu memperhatikan perawatan. Dengan perawatan yang baik, maka jamur tiram akan tumbuh subur dan produksinya melimpah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (3/1/2023), berikut panduan perawatan budidaya jamur tiram agar tumbuh subur dan panennya melimpah.
Baca juga: Cara Membuat Media Tanam Jamur dari Bonggol Jagung
Inti pemeliharaan jamur tiram adalah mengatur suhu dan kelembapan ruangan kumbung tempat media jamur tumbuh atau baglog jamur tiram disimpan. Suhu dan kelembapan ruangan harus diatur sesuai dengan habitat asli jamur tiram hidup.
Suhu atau temperatur ruangan kumbung jamur berkisar antara 16 sampai 22 derajat celsius. Adapun kelembapan udara ruangan kumbung jamur berkisar antara 80 sampai 90 persen.
Kondisi ini harus dijaga tetap stabil tidak boleh terlalu fluktuatif, baik pada siang hari atau malam hari.
Untuk mengatur suhu dan kelembaban ruangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan air spray atau pengabutan air.
Baca juga: Manfaat Jerami Padi dan Sabut Kelapa untuk Pertumbuhan Jamur Tiram
Alat sederhana dapat menggunakan selang air atau jika memiliki dana dapat menggunakan alat pengabut dengan bantuan pompa.
Waktu pengabutan dapat dilakukan tiga sampai lima kali sehari pada musim kemarau dan pada musim penghujan intensitas pengabutan dapat diturunkan menjadi satu hingga dua kali saja, tergantung cuaca dan kondisi tempat.
Sirkulasi udara pada ruang kumbung jamur juga harus diperhatikan. Pada tahap pertumbuhan, jamur memerlukan pasokan oksigen yang cukup sehingga pengaturan sirkulasi udara mutlak diperlukan.
Sirkulasi udara bisa diatur dengan membuka jendela-jendala kumbung jamur. Pembukaan jendela dapat dilakukan pada siang hari menjelang sore hari agar kebutuhan oksigen terpenuhi.
Baca juga: Cara Menggunakan Jerami dan Sabut Kelapa untuk Media Tanam Jamur Tiram
Selain sirkulasi udara, Anda juga harus memperhatikan cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Usahakan cahaya yang masuk tetap ada, namun tidak perlu terlalu banyak.
Dengan demikian, Anda perlu melakukan perhitungan cermat antara kebutuhan akan sirkulasi udara dengan masuknya cahaya ke dalam ruang kumbung. Hal ini dibutuhkan karena pertumbuhan jamur akan berkembang lebih baik berada di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Apabila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam satu hingga dua minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen.
Baglog jamur tiram bisa dipanen lima sampai delapan kali. Bila perawatannya baik. baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7 sampai 0,8 kg.
Baca juga: 7 Jamur Pangan Populer Asal Jepang, Shiitake hingga Enoki
Setelah itu, baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.
Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Ciri-ciri jamur tiram siap panen adalah bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih.
Bila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Jika sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama.
Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar antara dua sampai tiga minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.