Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jewawut, Tanaman Pangan Alternatif yang Kaya Nutrisi

Kompas.com - 12 Januari 2023, 15:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa tanaman pangan penting di Indonesia, seperti padi dan jagung. Namun, ada pula beberapa tanaman pangan alternatif, salah satunya adalah jewawut.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (12/1/2023), jewawut adalah tanaman pangan sejenis serelia berbiji kecil dengan diameter sekitar 1 mm.

Jewawut populer sebagai makanan pokok di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Barat, Pulau Buru, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Tengah.

Baca juga: Jenis-jenis Tanaman Pangan Lokal Selain Padi, Apa Saja?

Ilustrasi jewawut, sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi.SHUTTERSTOCK/8H Ilustrasi jewawut, sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi.

Jawawut diperkenalkan ke Indonesia oleh Tiongkok yang bermigrasi sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sejak itu, jewawut mulai dikenal luas di Indonesia, bahkan dijadikan makanan pokok oleh beberapa daerah.

Jewawut memiliki malai menyerupai bulir dengan panjang antara 8 sampai 18 cm. Tangkai malai sepanjang 25 sampai 30 cm, tegak atau melengkung.

Warna bulir tanaman jewawut beraneka ragam, mulai dari hitam, kuning, ungu, merah, sampai jingga kecoklatan.

Kandungan gizi jewawut

Meskipun kurang populer dibanding beras, sebenarnya kandungan gizi jewawut tiga sampai lima kali lebih tinggi dibanding beras.

Baca juga: Mengenal Budidaya Padi Salibu untuk Mempercepat Swasembada Pangan

Jewawut mengandung nutrisi yang sangat tinggi. Kandungan karbohidrat jawawut mencapai 84,2 persen, protein sebesar 10,7 persen, lemak sebesar 3,3 persen, dan serat sebesar 1,4 persen.

Jewawut merupakan sumber energi dan protein jutaan penduduk di Asia dan Afrika. Bijinya dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara, dikonsumsi sebagai makanan pokok.

Ilustrasi jewawut, tanaman jewawut.SHUTTERSTOCK/TUKARAM.KARVE Ilustrasi jewawut, tanaman jewawut.

Komposisi nutrisi biji jewawut hampir sama dengan biji serealia penting lainnya, sehingga jawawut dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai serealia pangan alternatif dengan kecukupan gizi.

Berdasarkan komposisi gizi jawawut datas, dapat disimpulkan bahwa jewawut, dibandingkan dengan beras, gandum, jagung dan sorgum memiliki kadar serat yang tertinggi.

Baca juga: Budidaya Tanaman Uwi, Tanaman Pangan yang Mengenyangkan

Dilansir jurnal Field Crop Research Volume 124, jewawut juga memiliki kandungan mineral seperti kalsium, besi, magnesium, fosfor, seng, dan kalium. Selain itu, ada juga kandungan vitamin C, B1, dan B2.

Prospek pengembangan jewawut

Pemanfaatan jewawut tidak dimaksudkan untuk pengganti beras, tetapi diarahkan untuk pendamping beras misalnya dalam pembuatan kue kering dan roti.

Jewawut juga bisa dijadikan sebagai bahan pangan fungsional dengan memanfaatkan sifat jewawut yang memiliki nilai indeks glikemik rendah, tinggi antioksi dan dan kandungan kimia lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu, jewawut juga potensial untuk dikembangkan sebagai kuliner oleh-oleh wisatawan. Sebagaimana diketahui, wisatawan biasanya mencari kuliner yang unik, enak dan bergizi tinggi.

Baca juga: Cara Menanam Kentang Hitam, Tanaman Pangan yang Potensial

Tantangan pengembangan jewawut

Masyarakat menganggap jewawut adalah biji yang hanya layak untuk makanan burung, merupakan makanan orang miskin sehingga mengonsumsi jewawut dianggap suatu kemunduran dalam konsumsi pangan.

Selain itu, budidaya jewawut tidak terlalu sulit, namun petani masih kesulitan dalam pasca panen dan pembuatan tepungnya. Oleh sebab itu. inovasi teknologi alat pemecah kulit dan penepung biji jewawut sangat diperlukan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Menggali Kembali Kejayaan Pala Nusantara
Varietas Tanaman
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Mendorong Nilai Tambah di Negeri Seribu Kelapa
Varietas Tanaman
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Anomali Pasokan Kakao: Analisa dan Solusi untuk Industri
Varietas Tanaman
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Kopi Toraja, Primadona di Negeri Sakura
Varietas Tanaman
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Varietas Tanaman
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau