Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Talas Jepang, Tanaman Pangan yang Potensial

Kompas.com - 13/11/2022, 13:58 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Talas Jepang atau satoimo merupakan tanaman pangan alternatif yang cocok dikembangkan di Indonesia. Budidaya talas Jepang juga memiliki prospek bisnis yang menjanjikan apabila ditanam dan dirawat dengan benar.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (13/11/2022), tahapan budidaya satoimo diawali dengan menyiapkan bibit, menyemai, mengolah lahan, menanam, memelihara, dan memanen. Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Talas agar Umbinya Besar

Menyiapkan bibit

Bibit talas Jepang dapat diambil dari umbi talas Jepang yang umurnya sudah 6 bulan. Gunakanlah bibit umbi yang sudah melewati masa dormansi. Ukuran umbi yang digunakan sebaiknya sekitar 20 sampai 50 gram/umbi.

Ilustrasi talas.SHUTTERSTOCK / Poring Studio Ilustrasi talas.

Menyemai bibit

Sebelum disemai, bibit talas Jepang direndam terlebih dahulu dalam fungisida dan bakterisida selama 5 menit. Setelah itu, siapkan tanah gembur yang sudah diberi pupuk kompos dengan perbandingan 1:2.

Bibit kemudian ditanam pada media semai tersebut. Setelah itu, letakkan pada tempat yang ternaungi sampai bibit berumur 2 minggu dan mempunyai 1 sampai 2 helai daun.

Baca juga: Cara Memperbanyak Umbi Kentang

Persemaian bibit talas Jepang harus dirawat dengan baik, salah satunya dengan memberikan pupuk Gandasil setiap seminggu sekali sebanyak 5 cc/liter. Pupuk tersebut diberikan saat tanaman berumur 1 sampai 2 bulan, lalu pindahkan bibit ke lahan tanam.

Mengolah lahan yang akan digunakan untuk menanam talas Jepang

Lahan yang akan digunakan untuk menanam talas Jepang harus dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan bebatuan yang ada di lahan tersebut. Setelah itu, gemburkan lahan dan buat guludan dengan lebar 120 cm dan tinggi sekitar 15 sampai 20 cm. Atur juga jarak tanam sekitar 60 x 50 cm.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau