JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung manis biasanya masuk masa panen pada 64 sampai 82 hari setelah tanam (HST). Waktu ini berjarang sekitar 21 hari setelah berbunga.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (26/1/2023), lamanya waktu panen bergantung pada varietas yang ditanam. Jagung manis biasanya dipanen untuk dikonsumsi dalam keadaan segar.
Jika jagung manis ditanam di dataran tinggi, waktu panennya bisa lebih lama. Waktu panen jagung manis bisa mencapai 104 HST.
Baca juga: Gejala dan Cara Mengendalikan Penyakit Karat pada Jagung
Lamanya waktu ini tentu saja akan memengaruhi tekstur dan rasa jagung manis, terutama rasa manis yang dihasilkan.
Panen jagung manis yang terlalu cepat bisa mengakibatkan produksinya lebih rendah. Biji jagung manis belum terbentuk secara sempurna.
Akan tetapi, panen yang terlalu tua bisa menyebabkan biji jagung mengeras dan rasa manisnya berkurang. Gula yang terdapat pada jagung sudah berubah menjadi pati.
Untuk mendapatkan kandungan gula tertinggi, bisa dilakukan dengan memanen pada umur 20 hari setelah bunga betina berbuah.
Baca juga: Cara Mengolah Batang Jagung Menjadi Pakan Ternak
Setelah itu, kandungan gula pada jagung akan berangsur-angsur menurun. Semakin tua, kandungan gula ini akan semakin sedikit.
Ada cara tepat untuk panen jagung manis. Ciri-ciri jagung manis siap panen adalah sebagai berikut.
Pertama, jagung manis akan memiliki warna rambut cokelat kehitaman dan kering. Rambut jagung ini juga lengket dan tidak bisa diurai.