Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Agar Jeruk Keprok Cepat Berbuah

Kompas.com - 29/01/2023, 18:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk keprok merupakan salah satu varietas jeruk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Meskipun memiliki potensi pasar yang besar, jeruk keprok memiliki waktu berbuah yang lama.

Jeruk keprok baru bisa berbuah saat berumur 4 tahun setelah tanam. Oleh karena itu, perlu teknik khusus untuk mempercepat pembuahan jeruk keprok.

Cara agar jeruk keprok cepat berbuah

Dikutip dari Balitjestro Litbang Pertanian, Minggu (29/1/2023), salah satu tips agar jeruk keprok cepat berbuah yaitu dengan pelenturan cabang. Prinsip dari metode ini yaitu mengganggu percabangan dengan cara membuat cabang menjadi lentur.

Baca juga: Cara Budidaya Jeruk Keprok, Varietas Lokal Unggulan Indonesia

Gangguan tersebut terjadi pada jaringan xilem dan floem. Saat kedua jaringan tersebut terganggu, maka akumulasi karbohidrat akan dalam daun akan meningkat dan bisa mempercepat kesiapan primordia bakal bunga dan buah.

Ilustrasi buah jeruk keprok.PIXABAY/HANS Ilustrasi buah jeruk keprok.

Selain itu, lakukan juga pengaturan sudut cabang agar menjadi lebih besar, sehingga protur tanaman ideal dengan pertumbuhan tajuk ke samping. Postur seperti ini akan mempengaruhi gravitasi bumi untuk menarik atau mengurangi karbon dan nitrogen yang ada pada tanaman.

Waktu pelenturan cabang jeruk keprok

Pelenturan cabang jeruk keprok dapat dilakukan saat tanaman mulai layu. Kondisi tersebut terjadi di awal musim kemarau.

Baca juga: Panduan Pemupukan Tanaman Jeruk Keprok agar Panennya Melimpah

Pada saat itu, tanaman sedang mengalami stres air. Pelenturan tanaman pada saat itu lebih mudah dilakukan karena tanaman sedang berhenti bertunas dan sedikit layu.

Kondisi layu juga membuat cabang tidak mudah patah saat proses pelenturan. Perlu diketahui juga selama 2 hingga 3 bulan, tanaman yang sudah dilenturkan tidak boleh disiram.

Selain itu, dosis pemupukan juga perlu diatur dengan baik karena tanaman mengalami perubahan fisiologis dari fase vegetatif ke generatif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com