Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Pagoda Hidropinik agar Cepat Panen

Kompas.com - 31/01/2023, 15:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagoda merupakan salah satu jenis sawi yang penampilannya unik. Berbeda dengan jenis sawi lainnya, pagoda memiliki bentuk seperti bunga mekar dengan daun bentuk oval berwarna hijau tua.

Sawi ini memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan jenis sawi lainnya. Maka dari itu, pagoda memiliki prospek yang menjanjikan.

Budidaya sawi pagoda bisa dilakukan dengan sistem hidroponik. Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (31/1/2023), berikut cara menanam pagoda dengan sistem hidroponik.

Baca juga: 6 Cara Menanam Sawi yang Sesuai dengan Syarat Pertumbuhannya

Penyemaian

Kegiatan penyemaian bisa dilakukan pada rockwool. Setelah itu, tanam benih pada rockwool. Lalu, tempatkan rockwool tersebut pada nampan yang sudah berisi air.

Ilustrasi sayuran pagoda hidroponikShutterstock/Iik Mahyuni Ilustrasi sayuran pagoda hidroponik

Kemudian persemaian di tempatkan di lokasi yang mendapatkan penyinaran cukup, namun terlindungi dari air hujan. Lakukan pengamatan setiap hari dan siram persemaian menggunakan spray apabila rockwool terlihat kering.

Pindah tanam

Bibit sawi pagoda yang sudah memiliki 2 hingga 3 daun sudah bisa dipindahkan ke sistem hidroponik. Pemindahan dilakukan dengan hati-hati agar akar tidak rusak.

Bibit pagoda bisa ditempatkan pada netpot. Setelah itu, letakkan netpot berisi bibit pagoda pada sistem hidroponik.

Baca juga: Cara Menanam Pakcoy Secara Hidroponik, Bisa Panen setelah 20 Hari

Pemeliharaan tanaman

Tanaman pagoda yang sudah dipindahkan ke sistem hidroponik perlu dicek secara berkala. Tanaman juga harus diberi nutrisi dari campuran air, larutan nutrisi A, dan larutan nutrisi B.

Selain itu, lakukan juga pengendalian hama dan penyakit tanaman menggunakan pestisida nabati. Penyemprotan pestisida nabati bisa dilakukan setiap tiga hari sekali pada sore hari.

Panen

Sawi pagoda biasanya bisa dipanen saat berumur 30 hingga 35 hari setelah tanam. cara panennya cukup dengan mencabut tanaman sampai ke akarnya. Setelah itu, pisahkan antara akar dengan daunnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com