Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Rambutan Binjai, Bisa Raup Untung Besar

Kompas.com - 09/02/2023, 11:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak varietas rambutan yang tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya adalah rambutan binjai.

Rambutan binjai tumbuh subur di daerah tropis dan dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (9/2/2023), dengan warna kulit merah, rasa buah yang manis dan kenyal serta mudah lepas dari kulit bijinya membuat rambutan binjai yang memiliki nama genus Nephelium ini menjadi buah favorit.

Baca juga: Begini Cara Menanam Rambutan yang Benar agar Berbuah Banyak

Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan. PIXABAY/HAO TRAN Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan.

Budidaya rambutan binjai mulai digemari masyarakat karena menjanjikan keuntungan yang besar.

Keuntungannya bisa bernilai puluhan juta per bulan dan mampu menembus ratusan atau bahkan miliaran rupiah per tahun apabila lahan yang Anda miliki sangat luas dan proses budidaya yang berhasil sejak masa penanaman.

Cara budidaya rambutan binjai tidak sulit apabila dilaksanakan di tempat dan waktu yang sesuai, namun memang sulit mencari waktu yang pas.

Rambutan binjai sebenarnya cocok pada iklim yang basah karena membutuhkan curah hujan yang teratur, namun juga membutuhkan musim kemarau untuk merangsang pembungaan.

Baca juga: Simak, Cara Panen dan Pasca Panen Rambutan yang Benar

Anda dapat mengatur waktunya sesuai dengan rencana. Sebaiknya mulai memasuki pertengahan atau akhir musim hujan, karena jika terlalu banyak hujan pun, kekurangan sinar matahari akan menyebabkan awal penanaman berlangsung kurang baik.

1. Persiapan lahan

Budidaya rambutan binjai dapat dilakukan di lahan maupun di pot, tergantung kebutuhan Anda. Namun karena akan tumbuh cukup tinggi, jika menanam di dalam pot maka ada kemungkinan harus dipindah ke tanah.

Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan. WIKIMEDIA COMMONS/MICHAEL HERMANN Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan.

Sebab, perakaran akan semakin berat menopang tanaman yang terus mendewasa, jika tidak ingin memindahkan ke tanah, Anda dapat rajin memangkasnya dengan tetap memperhatikan kesehatannya.

Lahan yang digunakan untuk menanam harus memenuhi beberapa kriteria yang sesuai agar penanaman rambutan binjai dapat berlangsung optimal.

Baca juga: 7 Penyakit yang Menyerang Pohon Rambutan dan Cara Mengendalikannya

Pastikan lahan tempat menanam rambutan binjai memiliki suhu yang berkisar antara 25 sampai 35 derajat celsius dengan curah hujan 1.500 sampai 3.000 mm per tahunnya.

Sebaiknya jangan pilih lahan yang kering. Lahan yang gambut dan subur akan memudahkan penanaman karena pohon rambutan binjai cukup sensitif.

Umumnya lebih baik jika lahan berupa lahan gambut yang masam dengan pH tanah berkisar antara 4 sampai 6,5. Anda dapat mengetesnya dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter, ataupun indikator lainnya untuk mengecek keasaman tanah.

Selain itu, tipe tanah latosol kuning lebih disenangi.

Baca juga: Catat, Ini Cara Membasmi Ulat di Pohon Rambutan

Ukuran lubang tanah yang digunakan untuk menanam adalah 60 x 60 x 60 cm. Jika Anda ingin membuat beberapa lubang untuk penanaman dalam skala luas, maka jarak tanam harus berkisar pada angka 10 meter karena pohon akan tumbuh besar.

Pisahkan tanah galian bagian bawah dan atas dan biarkan kurang lebih selama tiga sampai empat minggu dengan tujuan untuk mematikan bakteri.

Setelah selesai menunggu, masukkan kembali sebagian tanah bagian bawah. Adapun tanah bagian atas dapat dicampur dengan pupuk organik seperti halnya pupuk kandang maupun pupuk kompos.

Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan. WIKIMEDIA COMMONS/MICHAEL HERMANN Ilustrasi menanam rambutan, pohon rambutan.

2. Menyiapkan bibit berkualitas

Anda dapat melakukan budidaya rambutan binjai dengan cara generatif (perkembangbiakan melalui biji) ataupun vegetatif (perkembangbiakan dengan bantuan manusia, misalnya okulasi).

Baca juga: Cara Tepat Mencangkok Pohon Rambutan

Namun, dalam artikel ini akan dibahas mengenai budidaya dengan cara generatif. Akan tetapi, kekurangan cara generatif adalah butuh waktu yang lama untuk memperoleh hasil panennya.

Pastikan bibit yang Anda miliki sehat dan aman dari gangguan penyakit maupun hama tanaman. Untuk itu, dapatkan bibit di toko tanaman terdekat dan terpercaya.

Untuk satu lubang tanam, Anda cukup menyiapkan satu bibit saja karena akan tumbuh besar.

Apabila bibit telah ditanam pada polybag, maka ketika mencoba melepaskannya jangan sampai perakaran putuh dan membuat bibit tersebut mati.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Mencangkok Rambutan agar Cepat Tumbuh

3. Penanaman

Penanaman harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, karena titik awal penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berikutnya. Semai atau pindahkan bibit secara hati-hati ke dalam lubang tanah yang sudah disiapkan.

Pastikan bibit berdiri tegak lurus, kemudian tutupi dengan tanah galian atas yang sudah dicampurkan oleh pupuk organik sebelumnya hingga sampai ke leher akar. Jika terasa kurang kuat, maka tambahkan lagi tanahnya agar berdiri dengan kokoh.

Injak secara perlahan untuk membantu merapikan tanah, namun harus diingat agar tidak terlalu padat karena dapat menghambat perkembangan akar rambutan binjai.

Jika diperlukan, tambahkan penyangga untuk membantu tanaman berdiri tegak. Lakukan penyiraman setelah rambutan binjai selesai ditanam di lahan.

Ilustrasi tanaman rambutan, pohon rambutan. PIXABAY/GENGA_CLICKS Ilustrasi tanaman rambutan, pohon rambutan.

4. Perawatan

Perawatan terdiri dari beberapa cara sama seperti cara menanam tanaman lainnya, yaitu penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penyulaman, maupun pemberantasan hama yang harus dilakukan dengan teratur.

Karena rambutan binjai merupakan tanaman yang sangat minim akan kandungan air, maka Anda harus rajin menyiramnya kecuali pada saat musim hujan.

Baca juga: Cara Budidaya Rambutan di Lahan 1 Hektar

Apabila sedang memasuki musim kemarau, maka ada baiknya Anda menyiram sebanyak satu sampai dua kali sehari untuk memastikan kandungan air cukup.

Namun, perlu diingat bahwa jangan sampai terlalu lembap, karena akan menyebabkan tanaman layu dan dapat mati.

Pastikan pH berada di kisaran yang diinginkan. Apabila pH tidak cukup asam, dapat menambahkan pupuk urea agar menambah tingkat keasaman.

Pemupukan dilakukan kurang lebih selang tiga sampai empat bulan sekali. Untuk awal penanaman, Anda cukup menggunakan pupuk organik.

Baca juga: Hama yang Sering Menyerang Pohon Rambutan dan Cara Mengendalikannya

Setelah setahun penanaman, Anda mulai dapat menambahkan pupuk KCl, TCL, dan pupuk urea dalam dosis yang sesuai dengan peraturan.

Selain itu, semakin berumur tanaman Anda, sebaiknya naikkan kadar sedikit demi sedikit namun tetap tidak berlebihan. Pemupukan hendaknya juga dilakukan di awal dan akhir musim hujan.

Pemangkasan penting apabila ada rerumputan liar yang tumbuh di sekitar pohon rambutan binjai. Ini untuk memastikan tidak ada yang mengganggu pertumbuhan ataupun bertindak sebagai benalu agar tanaman tetap sehat dan tumbuh dengan subur.

Ilustrasi buah rambutan. PIXABAY/SPENCER WING Ilustrasi buah rambutan.

Pemangkasan juga penting untuk merapikan cabang-cabang dan dedaunan pada tanaman.

Baca juga: Cara Mencangkok Pohon Rambutan agar Cepat Berakar

Apabila ada bagian tanaman yang mati, jangan lupa untuk melakukan penyulaman agar tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain, sebab dapat berpengaruh dan ikut layu juga.

Pemberantasan hama merupakan langkah yang benar-benar haris diperhatikan. Biasanya, hama yang menyerang adalah lalat daun atau kutu daun yang bisa diatasi dengan penggunaan insektisida.

Namun, penggunaan segala jenis pestisida meskipun organik sekalipun akan menimbulkan pencemaran jika dilakukan secara berlebihan. Pastikan Anda menyemprotkannya dengan dosis yang sesuai.

5. Panen

Masa panen rambutan binjai cenderung lama sejak masa tanam pertama, yakni sekitar dua sampai tiga tahun penanaman.

Baca juga: Simak, Cara Merawat Pohon Rambutan agar Berbuah Lebat

Namun, panen rambutan binjai tetap tergantung oleh perawatan yang Anda lakukan serta kondisi cuaca yang mendukung. Jika seluruhnya berjalan lancar, maka masa panen dapat dilakukan lebih cepat.

Namun, masa yang lama ini sepadan dengan jumlah rata-rata produksi rambutan binjai dapat mencapai 500 sampai 700 kg per pohon apabila tumbuh dengan besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com