JAKARTA, KOMPAS.com - Tomat merupakan sayuran yang bisa ditanam di segala musim, tak terkecuali saat musim hujan. Akan tetapi, budidaya tomat di musim hujan harus dilakukan dengan benar karena risiko kegagalan lebih tinggi dibandingkan saat ditanam di musim kemarau atau intensitas hujannya rendah.
Salah satu kunci keberhasilan budidaya tomat di musim hujan yaitu pemilihan varietas unggul. Ada banyak varietas yang bisa ditanam di musim hujan, salah satunya varietas tomat servo.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (19/2/2023), beberapa keunggulan dari varietas tomat servo, antara lain;
Baca juga: Tips Menanam Tomat Saat Musim Hujan agar Tak Gagal Panen
Selain mempertimbangkan varietas yang ditanam, penerapan kultur teknis yang benar juga sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya tanaman ini di musim hujan. Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: 9 Tips Menanam Tomat Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Kegiatan persemaian tanaman cukup mudah. Persemaian bisa dilakukan pada bedengan atau tray semai. Pastikan benih ditanam pada media semai yang subur dan kaya bahan organik.
Saat musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi yakni sekitar 40 cm. Tujuannya agar bedengan tidak terendam air yang bisa menyebabkan tanaman layu.
Selain meninggikan bedengan tanam, buat juga saluran drainase agar air hujan bisa bergerak dengan lancar dan tidak menggenangi bedengan.
Tahapan menanam tomat servo di musim hujan berikutnya yaitu menentukan jarak tanam minimal 60 cm antar baris dan jarak antar tanaman dalam baris yaitu 60 cm.
Jarak tanam ini dibuat agar aerasi udara dan penyinaran matahari menjadi lebih lancar. Dengan demikian, tanaman tidak mudah terserang patogen penyebab penyakit.
Cara menanam tomat servo cukup mudah yaitu hanya dengan membuat lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang sudah ditentukan. Setelah itu, letakkan bibit pada lubang tanam tersebut dan tutup kembali lubang tanam dengan tanah.
Baca juga: Cara Menanam Tomat di Sawah agar Panennya Banyak
Pemasangan ajir atau lanjaran di musim hujan sebaiknya dilakukan dengan sistem sejajar bukan sistem silang. Tujuannya agar aerasi udara dan penyinaran matahari lancar, sehingga kelembapan bisa dikendalikan.
Hujan yang lebat bisa membuat permukaan tanah mengalami erosi hingga nampak adanya lubang pada bedengan. Maka dari itu, perlu dilakukan pembumbunan agar bedengan kembali rapi dan akar tanaman tidak muncul ke permukaan tanah.
Ketika tanaman berumur 50 hari setelah tanam, daun yang berada di bawah cabang Y sebaiknya dipangkas. Kegiatan pemangkasan bertujuan agar daun tersebut tidak terserang penyakit dan menularkan pada daun lain.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Memasang Ajir pada Tanaman Tomat yang Benar
Kegiatan pengendalian hama maupun penyakit bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida. Akan tetapi, aplikasi obat tanaman ini tidak boleh berlebihan dan harus disesuaikan dengan serangan hama maupun penyakit tersebut.
Kegiatan pemupukan harus dilakukan dengan berimbang. Jenis pupuk yang diberikan juga harus mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Salah satu unsur hara yang bisa meningkatkan daya tahan tanaman yaitu kalsium. Maka dari itu, ketika musim hujan pemberian pupuk kalsium menjadi salah satu prioritas.
Secara fisik, ciri-ciri tomat yang siap panen yaitu buah muda lepas dari tangkainya. Sementara itu, secara visual buah tomat yang siap panen memiliki warna merah.
Cara panennya cukup dengan memetik buah tomat dari tangkainya. Kemudian, letakkan pada wadah yang bersih agar kualitasnya tetap terjaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.