Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyemai Biji Pala dengan Mudah agar Cepat Tumbuh

Kompas.com - 28/02/2023, 16:00 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pala merupakan tanaman penghasil minyak atsiri asli Indonesia. Tanaman ini banyak dikembangkan pada skala kecil hingga besar.

Cara menanam pala cukup mudah, bahkan bisa dilakukan dari biji. Akan tetapi, biji pala yang akan ditanam perlu disemai terlebih dahulu.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (28/2/2023), berikut cara menyemai biji pala yang benar agar cepat tumbuh.

Baca juga: Cara Menanam Pala, Tanaman Pengahasil Minyak Atsiri Asli Indonesia

Menyiapkan biji

Biji buah pala ternyata bisa ditanam kembali. Biji yang dipilih sebaiknya berasal dari buah pala yang sudah masak dan berasal dari tanaman induk yang sehat dan produktivitasnya tinggi.

Tanaman palaShutterstock/anilkumart Tanaman pala

Selain memperhatikan tanaman induknya, pertimbangkan juga ciri fisik biji yang akan ditanam. Biji yang dipilih sebaiknya memiliki ukuran besar minimal 50 gram/biji.

Biji pala tersebut juga sebaiknya mempunyai bentuk agak bulat dan simatris, kulit coklat kehitaman dan mengkilap. Pastikan juga biji terbebas dari serangan hama dan penyakit.

Persiapan

Tahapan berikutnya yaitu menyiapkan lahan semai. Pastikan memilih lahan yang dekat dengan sumber air.

Baca juga: 5 Langkah Budidaya Kapulaga, Tanaman Rempah yang Aromanya Harum

Kemudian olah lahan tersebut dan buat bedengan membujur ke arah utara – selatan. Tanah tersebut dibuat dengan lebar sekitar 1,5 cm dan panjang 5 sampai 10 cm.

Selain membuat bedengan, buat juga drainase agar pengairan tetap lancar dan lahan tidak tergenang saat musim hujan.

Buat naungan

Setelah bedengan dan drainase selesai dibuat, pasang naungan dari anyaman daun kelapa atau jerami. Tujuannya agar persemaian tidak terkena sinar matahari langsung. Kemudian, siram bedengan sampai tanahnya lembap.

Penanaman biji

Cara menanam pala dari biji yaitu membenamkan biji dengan kedalaman 1 cm dan jarak 15 x 15 cm. Posisi penanaman harus benar yaitu garis putih di kulit biji harus berada di bawah.

Ilustrasi tanaman pala siap panenShutterstock/Santhosh Varghese Ilustrasi tanaman pala siap panen

Perawatan pembibitan di bedengan

Pemeliharaan benih di bedengan meliputi penyiraman dan penyiangan. Penyiraman perlu dilakukan agar kebutuhan air tetap tercukupi.

Baca juga: Cara Menanam Kapulaga yang Benar agar Bisa Panen Sepanjang Tahun

Lakukan penyiraman sampai bedengan lembap. Selain itu, lakukan juga penyiangan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar area pembibitan.

Pindah tanam

Cara menyirangan biji pala berikutnya yaitu pindah tanam. Kegiatan ini dilakukan saat biji mulai berkecambah dan muncul bakal batangnya.

Bibit dipindahkan ke polybag yang sudah berisi campuran tanah dengan pupuk kandang. Setelah bibit ditanam dalam polybag, siram bibit sampai lembap dan tempatkan di bawah naungan.

Perawatan bibit dalam polybag

Setelah pindah tanam, lakukan juga perawatan bibit dalam polybag meliputi; penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Penyiraman harus dilakukan rutin sampai lembap.

Kemudian lakukan penyiangan untuk membersihkan rumput yang tumbuh di polybag. Lakukan juga pemupukan dengan memberikan pupuk TSP dan Urea dengan masing-masing pupuk sebanyak 1 gram/pemupukan.

Baca juga: Cara Menanam Cengkeh di Pot, Solusi untuk Lahan Sempit

Pupuk diletakkan di atas media tanam kemudian siram. Pemupukan dilakukan 2 kali setahun di awal dan akhir musim hujan.

Pindah tanam ke lahan

Bibit pala yang sudah memiliki 3 hingga 5 cabang, pindahkan ke lahan yang sudah disiapkan. Lalu, lakukan perawatan dengan benar agar panennya melimpah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau