Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perbedaan Pupuk Kimia dan Pupuk Organik, Apa Saja?

Kompas.com - 04/03/2023, 10:16 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk adalah bahan yang ditambahkan dalam budidaya tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman tersebut. Pupuk menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam budidaya tanaman.

Secara umum, pupuk terbagi menjadi dua jenis yakni pupuk kimia dan organik. Sesuai dengan namanya, kedua pupuk tersebut terbuat dari bahan yang berbeda.

Pupuk kimia terbuat dari bahan-bahan kimia. Sedangkan pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti sisa tumbuhan atau kotoran hewan.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Pupuk Alami dari Rumput Bandotan

Selain berdasarkan bahan bakunya, perbedaan pupuk kimia dan pupuk organik juga bisa dilihat dari kandungan unsur haranya, efek samping, dan lain sebagainya. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (4/3/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Ilustrasi pupuk urea untuk tanaman.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk urea untuk tanaman.

Kandungan nutrisinya

Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, komposisi unsur hara dalam pupuk kimia dan organik berbeda. Pupuk kimia biasanya hanya mengandung beberapa unsur hara dengan jumlah lebih banyak dan komposisi lebih pasti.

Misalnya, pupuk Urea yang mengandung nitrogen dalam jumlah banyak dan tidak mengandung unsur hara lain. Sedangkan pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dosisnya sedikit.

Baca juga: Simak, Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman

Biasanya, setiap jenis pupuk organik memiliki kandungan unsur hara dengan komposisi yang berbeda-beda.

Penyerapan nutrisi

Perbedaan pupuk organik dan kimia lainnya yaitu penyerapan nutrisi. Kandungan nutrisi dalam pupuk organik umumnya lebih sulit diserap tanaman karena tersimpan dalam bentuk yang kompleks.

Akan tetapi, dalam jangka panjang tanaman bisa menyerap nutrisi tersebut dengan mudah. Sementara itu, kandungan pupuk kimia lebih mudah diserap secara langsung. Akan tetapi, unsur hara dalam pupuk kimia mudah hilang karena erosi.

Efek samping terhadap tanah dan tanaman

Pupuk organik mempunyai reaksi lebih lama pada tanaman, sehingga cocok digunakan dalam jangka panjang. Sifatnya yang tahan lama membuat pupuk ini bisa menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air, sehingga kesuburannya terjaga.

Sementara itu, pupuk kimia memiliki reaksi lebih cepat pada tanaman. Maka dari itu, dalam jangka panjang bisa merusak struktur tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah.

Baca juga: 11 Bahan Alami Sumber Kalium untuk Tanaman, Bisa Dibuat Pupuk Organik

Ilustrasi pemberian pupuk organik untuk tanaman.SHUTTERSTOCK/FOOTMADE0525 Ilustrasi pemberian pupuk organik untuk tanaman.

Tingkat efektivitas

Penggunaan pupuk organik bisa menunjang pertumbuhan organisme dalam tanah. Dengan tanah yang kaya mikroorganisme bisa memberikan nutrisi yang berkelanjutan dan mengurai nutrisi penting untuk tanaman.

Sementara itu, aplikasi pupuk kimia bisa membunuh organisme tanah. Agar nutrisi tanaman tercukupi, maka kuantitas harus ditingkatkan agar hasilnya maksimal. Akan tetapi, hal tersebut bisa merusak ekosistem.

Efek samping terhadap kesehatan manusia

Pupuk organik dinilai lebih aman untuk kesehatan manusia karena bahan pembuatannya berasal dari bahan alami. Sedangkan pupuk kimia mengandung bahan sintesis anorganik yang kurang baik untuk kesehatan. Jika diaplikasikan berlebihan bisa mengganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsi hasil panen tanaman tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau