JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk adalah bahan yang ditambahkan dalam budidaya tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman tersebut. Pupuk menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam budidaya tanaman.
Secara umum, pupuk terbagi menjadi dua jenis yakni pupuk kimia dan organik. Sesuai dengan namanya, kedua pupuk tersebut terbuat dari bahan yang berbeda.
Pupuk kimia terbuat dari bahan-bahan kimia. Sedangkan pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti sisa tumbuhan atau kotoran hewan.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Pupuk Alami dari Rumput Bandotan
Selain berdasarkan bahan bakunya, perbedaan pupuk kimia dan pupuk organik juga bisa dilihat dari kandungan unsur haranya, efek samping, dan lain sebagainya. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (4/3/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, komposisi unsur hara dalam pupuk kimia dan organik berbeda. Pupuk kimia biasanya hanya mengandung beberapa unsur hara dengan jumlah lebih banyak dan komposisi lebih pasti.
Misalnya, pupuk Urea yang mengandung nitrogen dalam jumlah banyak dan tidak mengandung unsur hara lain. Sedangkan pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dosisnya sedikit.
Baca juga: Simak, Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman
Biasanya, setiap jenis pupuk organik memiliki kandungan unsur hara dengan komposisi yang berbeda-beda.
Perbedaan pupuk organik dan kimia lainnya yaitu penyerapan nutrisi. Kandungan nutrisi dalam pupuk organik umumnya lebih sulit diserap tanaman karena tersimpan dalam bentuk yang kompleks.
Akan tetapi, dalam jangka panjang tanaman bisa menyerap nutrisi tersebut dengan mudah. Sementara itu, kandungan pupuk kimia lebih mudah diserap secara langsung. Akan tetapi, unsur hara dalam pupuk kimia mudah hilang karena erosi.
Pupuk organik mempunyai reaksi lebih lama pada tanaman, sehingga cocok digunakan dalam jangka panjang. Sifatnya yang tahan lama membuat pupuk ini bisa menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air, sehingga kesuburannya terjaga.
Sementara itu, pupuk kimia memiliki reaksi lebih cepat pada tanaman. Maka dari itu, dalam jangka panjang bisa merusak struktur tanah dan mengurangi tingkat kesuburan tanah.
Baca juga: 11 Bahan Alami Sumber Kalium untuk Tanaman, Bisa Dibuat Pupuk Organik
Penggunaan pupuk organik bisa menunjang pertumbuhan organisme dalam tanah. Dengan tanah yang kaya mikroorganisme bisa memberikan nutrisi yang berkelanjutan dan mengurai nutrisi penting untuk tanaman.
Sementara itu, aplikasi pupuk kimia bisa membunuh organisme tanah. Agar nutrisi tanaman tercukupi, maka kuantitas harus ditingkatkan agar hasilnya maksimal. Akan tetapi, hal tersebut bisa merusak ekosistem.
Pupuk organik dinilai lebih aman untuk kesehatan manusia karena bahan pembuatannya berasal dari bahan alami. Sedangkan pupuk kimia mengandung bahan sintesis anorganik yang kurang baik untuk kesehatan. Jika diaplikasikan berlebihan bisa mengganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsi hasil panen tanaman tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.