Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menanam Cabai Merah dari Biji dengan Mudah

Kompas.com - 7 Maret 2023, 19:05 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya cabai merah cukup menjanjikan karena kebutuhan dan nilai jualnya tinggi. Selain itu, proses penanaman komoditas ini juga cukup mudah.

Bahkan, Anda bisa menanam cabai menggunakan bijinya. Bagaimana caranya? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (7/3/2023), berikut penjelasan seputar cara menanam cabai merah dari biji.

Menyiapkan biji cabai

Langkah awal yang perlu dilakukan sebelum menanam cabai merah yaitu menyiapkan biji cabai yang akan ditanam. Anda bisa mendapatkannya dari biji buah yang kualitasnya bagus.

Baca juga: Tips Menanam Cabai di Musim Kemarau agar Tidak Layu

Caranya dengan memisahkan biji dari daging buahnya, kemudian rendam biji dalam air bersih. Pilih biji yang tenggelam dan jemur biji cabai tersebut sampai kering.

Anda juga bisa merendam biji dalam fungisida untuk mencegah serangan jamur. Kemudian, simpan biji di tempat yang kering sebelum ditanam.

Ilustrasi tanaman cabai.Shutterstock/Worraket Ilustrasi tanaman cabai.

Penyemaian benih

Benih yang sudah tersedia kemudian direndam lagi dalam air hangat sebelum disemai. Setelah itu, tanam benih dalam polybag yang sudah berisi media semai.

Jenis media semai yang dapat digunakan yaitu campuran tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Lakukan penyiraman secara rutin sampai benih tumbuh menjadi bibit.

Baca juga: Cara Menyemai Benih Cabai agar Pertumbuhannya Serempak

Pengolahan lahan

Lakukan pengolahan lahan dengan tepat agar bibit cabai merah bisa tumbuh dengan baik. Bersihkan lahan dan gemburkan.

Lalu buat bedengan dan parit untuk saluran drainase. Anda bisa memberikan pupuk organik sebagai pupuk dasar dan dolomit untuk menetralkan pH tanah yang terlalu asam.

Untuk mencegah erosi, menjaga kelembapan tanah, dan mencegah pertumbuhan gulma, Anda dapat memasang mulsa plastik di atas bedengan tersebut. Kemudian buat lubang tanam pada bedengan sebanyak 2 baris, dengan jarak 60 sampai 70 cm.

Pindah tanam

Kegiatan pindah tanam dilakukan dengan cara meletakkan bibit pada lubang tanam yang sudah dibuat. Setelah itu, tutup lubang tanam dan pastikan bibit sudah berdiri dengan tegak.

Penanaman bibit cabai merah sebaiknya dilakukan di pagi atau sore hari agar tanaman muda tidak stres.

Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.SHUTTERSTOCK/OKI CAHYO NUGROHO Ilustrasi tanaman cabai, menanam cabai.

Perawatan tanaman

Untuk membuat tanaman cabai merah tumbuh dengan baik, maka kegiatan perawatan harus dilakukan dengan maksimal. Adapun beberapa usaha pemeliharaan tanaman cabai merah yang perlu dilakukan, seperti berikut:

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengendalikan Antraknosa Pada Cabai di Musim Hujan

  • Melakukan pengecekan tanaman secara rutin.
  • Menyiram tanaman untuk menjaga kelembapan tanah, terutama saat musim kemarau.
  • Memasang ajir dari bilah bambu.
  • Lakukan pemotongan tunas yang muncul di ketiak daun.
  • Berikan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman.
  • Lakukan pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai merah.

Panen

Biasanya, tanaman cabai merah sudah bisa dipanen saat berumur 75 sampai 85 hari setelah tanam. Pemanenan bisa dilakukan beberapa kali tergantung pada jenis cabai yang ditanam dan teknik budidaya yang diterapkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau