Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Kelapa Vs Pohon Palem, Ini Perbedaannya

Kompas.com - 6 April 2023, 21:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pohon kelapa dan beberapa jenis pohon palem sekilas tampak mirip. Bahkan, tidak sedikit orang tidak mengetahui persamaan dan perbedaan pohon kelapa dan pohon palem.

Dikutip dari Balcony Garden Web, Kamis (6/4/2023), berikut penjelasan mengenai pohon kelapa dan pohon palem, serta perbedaan keduanya.

Apa itu pohon palem?

Pohon palem berasal dari keluarga Arecaceae dan berasal dari Amerika Selatan, Karibia, dan Asia. Ada sekitar 2.600 spesies palem tersebar di 181 genera dan dapat dibedakan dengan daun atau daun majemuk yang selalu hijau, besar, tersusun di bagian atas batang.

Baca juga: Cara Mengolah Sabut Kelapa untuk Menggantikan Pupuk KCl

Ilustrasi pohon palem. SHUTTERSTOCK/NATA-LUNATA Ilustrasi pohon palem.

Pohon-pohon ini berbeda dari yang memiliki batang pendek dan tebal yang ditutupi sisik. Pohon palem menghasilkan buah dan bunga.

Apa itu pohon kelapa?

Tanaman kelapa berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia, dan beberapa kawasan di Kepulauan Pasifik. Kelapa berkerabat dengan famili Arecaceae dan tumbuh di iklim yang hangat dan lembap.

Buah kelapa terdiri dari tiga lapisan. Pertama, endocarp adalah lapisan keras dan berkayu yang mengelilingi biji.

Exocarp adalah lapisan terluar yang hijau dan halus, dan mesocarp adalah lapisan tengah kelapa yang berdaging.

Baca juga: Cara Membuat Bonsai Tanaman Kelapa Lengkap dengan Cara Merawatnya

Pohon kelapa memiliki batang tebal yang kokoh dan bisa tumbuh setinggi 15 sampai 24 meter dari pangkal yang besar.

Batangnya berwarna abu-abu muda, dengan daun yang panjangnya mencapai 2 sampai 4 meter, terbagi secara menyirip, dan terdiri dari 200 sampai 250 lembaran.

Ilustrasi tanaman kelapa, pohon kelapa. PIXABAY/BISHNU SARANGI Ilustrasi tanaman kelapa, pohon kelapa.

Apakah pohon kelapa adalah pohon palem?

Meskipun terdengar kontradiktif, pohon kelapa adalah sejenis pohon palem, namun semua pohon palem tidak bisa menghasilkan buah kelapa. Pohon kelapa adalah anggota dari keluarga palem-paleman (Arecaceae).

Mereka memiliki daun mirip kipas yang tumbuh keluar dari satu titik. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam ukuran, tinggi, dan ketebalan.

Baca juga: Mengenal Minyak Kelapa Murni atau VCO dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Perbedaan pohon kelapa dan pohon palem

Diyakini bahwa semua pohon palem adalah pohon kelapa. Perbedaan utamanya adalah pada dedaunannya.

Pohon palem memiliki daun berbentuk kipas, sedangkan pohon kelapa memiliki daun yang lebar. Selain itu, pohon kelapa menghasilkan kelapa, dan pohon palem menghasilkan minyak sawit.

Pohon kelapa

  • Menghasilkan buah kelapa
  • Memiliki dedaunan yang lebih lebar
  • Menurut ahli botani, pohon kelapa hidup selama 60 sampai 80 tahun, tetapi memiliki kemampuan untuk mendukung tiga generasi
  • Pohon kelapa memiliki pertumbuhan yang lambat dan menghasilkan buah antara 6 sampai 10 tahun.

Baca juga: 6 Manfaat Kelapa Wulung, Redakan Sakit Kepala hingga Penawar Racun

  • Pohon kelapa memiliki akar yang lebih dalam.
  • Pohon kelapa tumbuh paling baik di iklim tropis yang panas dan basah. Mereka membutuhkan kelembapan dan kehangatan yang cukup untuk tumbuh dengan baik.

Pohon palem

  • Beberapa varietas menghasilkan minyak
  • Memiliki daun berbentuk kipas
  • Beberapa pohon palem hidup hingga 150 tahun. Rata-rata, pohon palem memiliki umur antara 7 sampai 8 dekade. Beberapa jenis palem bertahan lebih dari satu abad.
  • Akarnya menyebar di pangkal dan memiliki struktur yang dangkal
  • Pohon palem tumbuh dengan baik dalam kondisi iklim tropis yang hangat, namun kuat dan bertahan dalam berbagai kondisi iklim. Pohon-pohon palem mudah terpengaruh oleh suhu dingin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau