Cara pasca panen jagung yang selanjutnya yaitu pengupasan. Lapisan yang menutup biji jagung, atau yang sering disebut dengan klobot ini cukup tebal, jadi harus dibuka secara manual. Kupas semua lapisan yang menempel, sampai semua biji jagung yang berwarna kuning mengkilap terlihat.
Pemipilan dilakukan untuk memisahkan biji jagung dari tongkolnya. Zaman dahulu, pemipilan dilakukan secara manual. Namun sekarang ini, mesin pipil jagung yang lebih canggih sudah tersedia, jadi lebih efektif dan efisien.
Ilustrasi tanaman jagung Jemur biji jagung yang telah dipipil. Berikan alas dari terpal atau plastik, supaya tidak ada kerikil atau benda lain yang tercampur. Penjemuran dilakukan selama 2 sampai 3 hari, sampai kadar air pada biji jagung berkisar antara 13 hingga 16 persen.
Baca juga: Tips Menanam Jagung Hibrida agar Bertongkol Besar
Sebelum dilakukan pengemasan, biji jagung harus disortir. Buanglah biji jagung yang keriput, busuk dan terkena hama penyakit. Pastikan juga tidak ada kerikil atau benda lain yang terbawa.
Pengemasan jagung dapat menggunakan karung putih maupun karung goni. Walaupun harganya cukup mahal, karung goni dapat menyerap kandungan air yang masih tersisa. Simpan didalam ruangan yang memiliki ventilasi banyak dan terhindar dari air hujan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya