JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang nilai jualnya tinggi. Akan tetapi, untuk mendapatkan cabai yang bernilai jual tinggi, perawatan tanaman cabai harus dilakukan dengan maksimal.
Biasanya, petani akan menggunakan pupuk hingga pestisida kimia agar tanaman tumbuh dengan baik. Sayangnya, penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan dapat mencemari lingkungan.
Maka dari itu, kini banyak petani yang sudah beralih ke pertanian organik. Budidaya cabai organik sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman cabai konvensional.
Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Cabai Hias, Bentuknya dan Warnanya Cantik
Hanya saja, pupuk dan pestisida yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami yang lebih ramah lingkungan. Lantas, bagaimanakah cara merawat tanaman cabai organik?
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (7/5/2023), berikut ini cara merawat cabai menggunakan bahan organik.
Penyiangan atau pengendalian gulma harus dilakukan secara berkala. Biasanya, penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan.
Kegiatan perawatan ini bertujuan agar area budidaya cabai terhindar dari tanaman liar yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain rutin melakukan penyiangan, Anda juga dapat memasang mulsa plastik untuk mencegah pertumbuhan gulma dan menjaga kelembapan bedengan.
Baca juga: Tips Merawat Tanaman Cabai sesuai Umurnya
Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk organik. Pemupukan dilakukan secara berkala dengan waktu aplikasi 10 hingga 14 hari.
Pupuk yang dapat diberikan bisa berupa pupuk padat atau pupuk cair. Sementara itu, dosis aplikasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Pada budidaya cabai organik, pestisida yang digunakan berasal dari bahan organik. Namun, sebelum mengaplikasikan pestisida organik lakukan terlebih dahulu tindakan pencegahan seperti penggunaan benih sehat, bibit unggul, atau memasang perangkap hama.
Jika populasi hama dan tingkat persebaran penyakit semakin meluas, maka langkah pengendalian menggunakan pestisida nabati atau hayati dapat dilakukan. Dosisnya bisa disesuaikan dengan tingkat serangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya