Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Stek Rambutan dengan Mudah dan Cepat Tumbuh

Kompas.com - 13/05/2023, 11:30 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya rambutan juga tidak sulit, terlebih sekarang bisa dilakukan secara vegetatif menggunakan stek. Perbanyakan vegetatif dapat membuat tanaman rambutan tumbuh dengan cepat.

Cara stek rambutan cukup mudah. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Persiapan batang stek

Stek rambutan diambil dari bagian tanaman yang sehat dan pertumbuhannya maksimal. Tak hanya itu, tanaman induk yang hendak distek juga harus berasal dari varietas unggul. Adapun langkah-langkah stek rambutan yang benar, seperti berikut:

Baca juga: Mudah, Ini Cara Mencangkok Rambutan agar Cepat Tumbuh

Ilustrasi tanaman rambutan, pohon rambutan. PIXABAY/GENGA_CLICKS Ilustrasi tanaman rambutan, pohon rambutan.

  • Pilih pohon indukan rambutan yang sehat, produktivitas buah lebat, dan terbebas dari hama.
  • Pilih batang rambutan yang masih muda, mulus, tanpa cacat. Batang yang masih muda mengandung banyak kambium sehingga lebih cepat berakar dan bertunas.
  • Bersihkan daun dari batang menggunakan pisau tajam, jangan sampai melukai batang yang mau di stek.
  • Potong batang dengan panjang sekitar 20 sampai 25 cm. Ratakan bagian atas dan bawah batang menggunakan pisau tajam.
  • Kemudian, potong 1 siung bawang merah menjadi dua bagian, kemudian balurkan pada bagian permukaan bawah batang dan pada batang bagian bawah sekitar 4 cm.
  • Setelah cukup basah, diamkan batang selama 30 menit sampai kering.
  • Siapkan media tanam dari tanah biasa, masukkan ke dalam polybag. Pastikan tanah dalam keadaan lembab tidak basah, karena jika basah bisa menyebabkan batang stek menjadi berjamur.
  • Berikutnya batang kering, buat lubang pada media tanam, kemudian tancapkan batang stek kira-kira 10 cm, kemudian padatkan tanah agar batang bisa berdiri tegak.
  • Sungkup stek batang menggunakan plastik bening.
  • Letakkan di tempat sejuk dan teduh.
  • Setelah 1,5 bulan akan mulai tumbuh akar dan tunas baru, kemudian pindahkan ke polybag yang lebih besar.
  • Ketika bibit berukuran sekitar 60 cm dan memiliki beberapa batang daun, artinya bibit siap dipindahkan ke lahan.

Persiapan lahan

Rambutan dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang memiliki suhu sejuk sekitar 25°C dan curah hujan rendah kurang dari 2.500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 30 sampai 500 mdpl.

Jika ditanam pada daerah yang lebih rendah rambutan tetap bisa tumbuh, namun tidak bisa maksimal. Lahan yang cocok ditanami rambutan yaitu tanah gembur, tanah gambut yang bersifat asam dengan pH sekitar 4 hingga 6,7.

Jika sudah sesuai dengan semua persyaratannya, maka langkah selanjutnya yaitu mengolah tanah dengan cara berikut ini.

Baca juga: Cara Mencangkok Pohon Rambutan agar Cepat Berakar

  • Buat lubang pada tanah dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Jika ingin menanam pohon rambutan lebih dari satu, maka buat jarak antar pohon sekitar 10 meter.
  • Pisahkan tanah galian bagian atas dan bawah, kemudian diamkan lubang selama 3 hingga 4 minggu untuk membunuh bakteri.
  • Setelah 4 minggu, masukkan kembali tanah bagian bawah, sedangkan tanah bagian atas bisa dicampurkan dengan pupuk kompos atau kandang.

Ilustrasi rambutan, pohon rambutan. UNSPLASH/ANIL XAVIER Ilustrasi rambutan, pohon rambutan.

Penanaman

Setelah lahan siap untuk ditanami, langkah selanjutnya yaitu melakukan penanaman dengan cara seperti berikut:

  1. Ambil bibit yang sehat dan tidak cacat.
  2. Keluarkan bibit dari polybag dengan hati-hati, jangan sampai akarnya putus karena bisa menyebabkan bibit mati.
  3. Masukkan 1 bibit ke dalam 1 lubang tanam.
  4. Pastikan bibit berdiri tegak lurus. Kemudian tutupi dengan tanah galian atas yang sudah dicampurkan dengan pupuk organik sebelumnya hingga sampai ke bagian leher akar. Jika terasa kurang kuat, bisa menambahkan tanah lagi agar tanaman bisa berdiri dengan kokoh.
  5. Injak secara perlahan bagian atasnya untuk membantu merapikan tanah, namun harus diingat agar tidak menginjaknya terlalu keras karena bisa membuat tanah menjadi padat dan mengganggu perkembangan akar rambutan.
  6. Jika diperlukan, tambahkan penyangga untuk membantu tanaman berdiri tegak, setelah itu siram tanaman dengan air secukupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau