Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Biosaka dan Cara Membuatnya

Kompas.com - 30/05/2023, 16:27 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biosaka berasal dari dua suku kata yaitu Bio yang artinya hidup dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam. Maka dari itu, secara harfiah biosaka adalah bahan aktif dari makhluk hidup yang berguna untuk menyelamatkan alam dengan cara alami.

Tak hanya bermanfaat untuk melestarikan lingkungan, biosaka juga bisa meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Selain itu, penggunaan biosaka juga bisa menghemat pupuk kimia dan mengurangi serangan hama penyakit.

Selain bermanfaat, cara membuat biosaka pun tidak sulit. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (30/5/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Simak, Cara Membuat Pupuk Organik Padat dengan Mudah

Bahan yang dibutuhkan

Bahan yang diperlukan untuk membuat biosaka sangat sederhana, antara lain;

  • Rumput atau daun-daunan sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terserang hama dan penyakit, tidak berlubang, ujuang daun tidak kusam, tidak jamuran, dan warna daunnya merata.
  • Daun diambil dari pucuk cukup 2 sampai 4 daun dengan batangnya.
  • Pilih rumput atau daun minimal 5 jenis berasal dari tanaman yang berbeda.
  • Jumlah bahan yang digunakan 1 genggam tangan untuk 1 wadah salam satu kali pembuatan. Komposisi bahan yang dibutuhkan 5 persen bahan dan 95 persen air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput/daun dalam 5 liter air.

Anggota kelompok tani Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, memeragakan pembuatan pupuk organik biosaka di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Sabtu (27/5/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Anggota kelompok tani Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, memeragakan pembuatan pupuk organik biosaka di Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Sabtu (27/5/2023)

Alat yang digunakan

Sementara itu, alat yang perlu dipersiapkan untuk membuat biosaka, seperti berikut;
Wadah berupa baskom atau ember.

  • Gayung.
  • Saringan.
  • Corong.
  • Botol atau jerigen.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Azolla

Cara membuat biosaka

Setelah bahan dan alat tersedia, langkah berikutnya yaitu proses pembuatan biosaka.

Adapun cara membuat biosaka dengan mudah, seperti berikut:

  1. Campurkan seluruh bahan dalam air bersih sebanyak 2 hingga 5 liter air.
  2. Daun-daunan atau rumput diremas sembari terus diaduk. Peremasan dilakukan sampai semua bahan tercampur merata, biasanya memerlukan waktu 10 sampai 20 menit. Pencampuran bahan tidak boleh menggunakan blender, mesin, atau alat tumbuk.
  3. Ciri biosaka yang sudah homogen yaitu tidak mengendap, tidak menimbulkan gas, tidak ada butiran. Selain itu, pada bagian bibir permukaan akan membeun loa cincin, pekat, mengkilap, dan berwarna sesuai dengan jenis rumput atau daun yang digunakan.
  4. Selanjutnya, ukur kepekatan biosaka menggunakan alat total dissolved solid atau TDS. Kepekatan biosaka minimal 200 ppm, namun sebaiknya diatas 300 ppm. Namun, untuk menjadi homogen sempurna tingkat kepekatan di atas 500 ppm.
  5. Berikutnya, saring biosaka menggunakan saringan dan masukkan dalam botol atau jerigen.
  6. Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Penyimpanan harus dilakukan pada tempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau