Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Membuat Pupuk Organik Padat dengan Mudah

Kompas.com - 16/05/2023, 15:20 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik dan hasil akhir dari pembuatan pupuk ini berbentuk padatan. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik yaitu kotoran hewan, hijauan tanaman, hingga limbah rumah tangga.

Selain bahan-bahan yang mudah didapat, proses pembuatan pupuk organik padat juga cukup mudah. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (16/5/2023), berikut ini cara membuat pupuk organik padat dengan benar.

Bahan dan alat

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum membuat pupuk organik yaitu menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan. Berikut ini, bahan dan alat pembuatan pupuk organik padat yang perlu disiapkan:

Baca juga: 4 Jenis Pupuk Organik Padat yang Bisa Dibuat di Rumah

Ilustrasi pupuk organik padatSHUTTERSTOCK/RAJAH23 Ilustrasi pupuk organik padat

  • Pupuk kandang 1 karung
  • Daun-daunan
  • Tanah perakaran bambu 1 karung
  • Bekatul kurang lebih 1 sampai 2 kg
  • Nutrisi atau EM4 secukupnya
  • Gula atau tetes tebu
  • Air
  • Karung
  • Cangkul
  • Ember

Proses pembuatan

Setelah semua bahan dan alat tersedia, langkah selanjutnya yaitu proses pembuatan pupuk. Berikut ini cara membuat pupuk organik padat dengan mudah:

Baca juga: Sangat Mudah, Begini Cara Membuat Pupuk Organik di Rumah

  1. Campurkan pupuk kandang, daun-daunan, dan tanah dari perakaran bambu.
  2. Kemudian, taburkan bekatul di atasnya sampai merata.
  3. Setelah itu, campurkan nutrisi yang sudah dicampur air sedikit demi sedikit hingga tanah lembap.
  4. Berikutnya, campurkan seluruh badan sampai merata dan tutup dengan karung atau plastik. Aduk campuran tersebut setiap 3 hari sekali.
  5. Pupuk padat organik bisa digunakan minimal 1 hingga 2 minggu setelah pembuatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau