Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat POC dari Jantung Pisang dan Pengaplikasiannya

Kompas.com - 25/06/2023, 08:11 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Buat larutan fermentasi

Proses fermentasi secara alami membutuhkan waktu yang cukup lama. Penambahan larutan pengurai seperti EM4 yang mengandung empat bakteri pengurai, dapat mempercepat proses fermentasi.

Campurkan 10 ml EM4 dengan gula. Kemudian tambahkan air sebanyak 100 ml, aduk merata, dan tunggu selama 5 hingga 10 menit.

Campurkan secara merata

Cara membuat POC dari jantung pisang selanjutnya yaitu mencampurkannya secara merata. Masukan potongan jantung pisang ke dalam ember yang sudah disediakan.

Baca juga: Manfaat Jantung Pisang untuk Tanaman, Bisa Menggantikan Urea

Selanjutnya, menyiramkan larutan EM4 ke dalam ember. Aduk secara merata sampai semua potongan jantung pisang basah.

Proses fermentasi

Ilustrasi menyemprotkan pupuk organik
SHUTTERSTOCK/TAWANROONG Ilustrasi menyemprotkan pupuk organik

Larutan EM4 memerlukan waktu untuk dapat mengurai jantung pisang. Tutup ember dengan rapat yang sebelumnya sudah dipasang selang kecil.

Letakan ember pada tempat yang gelap. Proses fermentasi memerlukan waktu kurang lebih 7 hingga 14 hari. Keberhasilan fermentasi ditandai dengan munculnya aroma yang khas seperti tape.

Penyaringan

Pisahkan larutan hasil fermentasi dengan jantung pisang dengan cara disaring. Anda dapat menggunakan sisa penyaringan sebagai pupuk padat yang dapat dicampurkan dengan media tanam. Masukan pupuk organik cair tersebut ke dalam jerigen dan tutup dengan rapat.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Cair dari Jantung Pisang

Cara penggunaan

Cara penggunaan POC dari jantung pisang ini, dapat disemprotkan ke tanaman maupun di kocor pada media tanam. Masukan 15 ml larutan pupuk organik pada tangki sprayer dan berikan air sebanyak 15 liter. Kemudian semprotkan secara merata pada tanaman ataupun di kocor pada media tanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau