JAKARTA, KOMPAS.com - Melon merupakan salah satu buah yang banyak dibudidayakan petani. Nilai jual yang tinggi membuat petani tertarik untuk mengembangkan komoditas ini.
Bahkan, buah ini mulai banyak ditanam di dalam greenhouse. Biasanya, melon yang ditanam di greenhouse menggunakan sistem hidroponik.
Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (1/7/2023), budidaya melon seperti ini tidak mengenal masa bera atau istirahat. Jadi, petani bisa menyiapkan bibit dan media tanam beberapa hari setelah panen.
Baca juga: Tahapan Budidaya Melon Tanpa Ajir dengan Mudah
Dengan demikian, setelah panen dan pembersihan instalasi hidroponik, bibit melon sudah bisa ditanam kembali. Hal ini membuat petani bisa panen terus menerus.
Selain itu, budidaya melon hidroponik juga mempermudah proses pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Walaupun demikian, cara menanam melon seperti ini juga ada kekurangannya.
Salah satunya yaitu bobot buah melon tidak sebesar buah melon yang ditanam secara konvensional. Selain itu, kuantitasnya juga tidak begitu besar, namun kualitasnya lebih baik.
Cara budidaya melon di greenhouse sebenarnya cukup mudah. Langkah awal yang perlu dilakukan yaitu membuat greenhouse terlebih dahulu.
Baca juga: Cara Menanam Melon di Polybag, Bisa di Halaman Rumah
Greenhouse bisa dibuat dengan rangka bambu yang diberi saluran pipa dan ditutup dengan plastik PE atau plastik UV. Kapasitas dan fasilitas greenhouse bisa disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Benih yang akan ditanam sebaiknya berasal dari varietas unggul. Kemudian, pastikan benih dalam kondisi sehat, tidak tercampur dengan benih atau kotoran lain, serta memiliki riwayat pertumbuhan dan produktivitas yang maksimal.
Tak hanya menyiapkan benih, langkah budidaya melon di greenhouse berikutnya yaitu menyiapkan media tanam. Gunakan media tanam yang subur, ringan, dan terjangkau.
Selain itu, siapkan juga nutrisi atau larutan AB Mix yang terbuat dari campuran beberapa larutan. Larutan A berisi Ca dan Nitrat, sementara itu larutan B terdiri atas pupuk NPK dan nutrien mikro.
Setelah semua persiapan selesai, langkah berikutnya yaitu penanaman benih pada instalasi hidroponik. Benih melon juga bisa disemai terlebih dahulu di tray semai. Penanaman bibit harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar.
Baca juga: Begini Cara Menanam Melon Madu di Sawah dengan Mudah
Larutan AB Mix bisa diberikan sebagai pupuk dasar. Selain itu, lakukan juga pemupukan susulan saat tanaman memasuki fase vegetatif dan generatif.
Pemupukan saat fase vegetatif dilakukan sampai tanaman berumur 27 hari. Kegiatan pemupukan ini dilakukan seminggu sekali. Biasanya, konsentrasi nitrogen lebih tinggi dibandingkan unsur hara lain.
Sementara itu, pemupukan generatif dimulai saat tanaman berumur 30 hari. Pemupukan ini dilakukan setiap 3 hari sekali. Umumnya, konsentrasi K lebih tinggi dibandingkan nutrisi lain.
Baca juga: Jenis Pupuk untuk Melon dan Cara Aplikasinya
Pengendalian OPT pada melon yang ditanam di greenhouse sebenarnya relatif lebih mudah dibandingkan budidaya melon secara konvensional. Pengendalian OPT bisa dilakukan secara kultur teknis dan fisik.
Saat serangan sudah diatas ambang batas ekonomi, maka pengendalian bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida.
Melon hidroponik bisa dipanen saat berumur 50 hingga 70 hari. Cara panennya yaitu dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting. Lakukan pemotongan buah secara hati-hati agar tidak merusak buah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.