Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tahap Budidaya Melon Hidroponik dari Persemaian sampai Panen

Kompas.com - 20 Maret 2023, 12:10 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melon merupakan salah satu buah yang nilai ekonominya tinggi. Maka dari itu, banyak petani yang berminat membudidayakan komoditas ini.

Selain dibudidayakan secara konvensional, melon juga bisa ditanam secara hidroponik. Budidaya melon hidroponik menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Dikutip jurnal Agrium Vol. 33, No.1, Senin (20/3/2023), berikut ini teknik budidaya melon yang bisa diterapkan agar hasil panennya maksimal.

Baca juga: Cara Menanam Melon Hidroponik, Bisa Menghasilkan Buah Berkualitas

1. Persemaian

Benih biasa disemai di rockwool. Bibit yang sudah bisa dipindahkan ke media tanam hidroponik setelah berumur 14 hari.

Ilustrasi tanaman golden melon atau melon kuningShutterstock/rukawajung Ilustrasi tanaman golden melon atau melon kuning

2. Menyiapkan media tanam

Langkah budidaya melon hidroponik selanjutnya yaitu menyiapkan media tanam. Jenis media tanam yang bisa digunakan yaitu campuran arang sekam + pasir perbandingan 1:1 atau cocopeat + arang sekam dengan perbandingan 1:1.

3. Melarutkan nutrisi

Untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas melon, maka tanaman perlu diberi nutrisi secara berimbang. Nutrisi hidroponik harus mengandung unsur hara makro maupun mikro yang menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman melon.

Baca juga: 8 Cara Merawat Tanaman Melon di Musim Hujan

4. Penanaman

Cara menanam melon hidroponik yaitu dengan meletakkan bibit pada media tanam hidroponik yang sudah disiapkan.

5. Perawatan tanaman

Kegiatan perawatan tanaman melon hidroponik berupa pemberian nutrisi, pemasangan ajir, dan pemangkasan. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam.

Sedangkan pemangkasan dilakukan saat tanaman berumur 4 minggu setelah pindah tanam. Pemangkasan bertujuan untuk memotong pucuk tanaman agar pertumbuhan buah optimal.

7. Panen

Baca juga: Kapan Masa Panen Melon? Begini Penjelasannya

Melon hidroponik bisa mulai dipanen setelah tanaman berumur 50 hari hingga 2 bulan. Cara panennya yaitu dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting atau pisau yang steril.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau