JAKARTA, KOMPAS.com - Eucalyptus atau kayu putih merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang memiliki banyak manfaat. Sama seperti budidaya tanaman lainnya, tahap awal budidaya tanaman ini yaitu pembibitan.
Proses pembibitan tanaman kayu putih sebenarnya tidak sulit. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Dikutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DI Yogyakarta, Minggu (2/7/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Media tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit, sehingga harus mengandung unsur hara yang banyak. Jenis media tanam yang digunakan yaitu campuran tanah, sekam padi, dan pupuk organik dengan perbandingan 6:3:1.
Baca juga: Mengenal Eucalyptus dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Campurkan seluruh bahan tersebut, kemudian masukkan ke dalam polybag berukuran 12 x 12 cm. Pastikan polybag memiliki lubang di bagian bawah agar drainase dan aerasi tetap lancar.
Proses pembibitan eucalyptus berikutnya yaitu penaburan benih pada bedengan semai terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke polybag. Bedengan terlebih dahulu diolah sampai gembur, lalu ditambah dengan pupuk organik.
Setelah itu, benih dicampur dengan pasir halus dengan perbandingan 1:20. Lalu, taburkan di atas bedengan.
Kemudian, sungkup bedengan dengan plastik untuk menjaga kelembapan dan menghindari benih terkena air hujan secara langsung. Penyungkupan juga berguna untuk menghindari serangan hama seperti burung, tikus, serangga, dan lain sebagainya.
Baca juga: Cara Menanam Serai Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
Setelah benih tumbuh menjadi bibit atau tanaman muda, langkah selanjutnya yaitu pemindahan bibit tersebut ke dalam polybag yang sudah berisi media tanam. Caranya dengan mencabut bibit yang sudah tumbuh dengan hati-hati.
Kemudian, tanam pada media tanam yang ada di polybag. Namun, pastikan media tanam tersebut sudah disiram sampai lembap. Setelah ditanam, lakukan penyiraman bibit secara rutin agar bibit bisa tumbuh dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.