JAKARTA, KOMPAS.com - Cempedak merupakan salah satu buah yang banyak tumbuh di Indonesia. Sekilas, buah ini mirip dengan nangka.
Namun, tekstur dan aromanya berbeda. Meskipun demikian, teknik budidaya cempedak sebenarnya tidak berbeda jauh dengan cara budidaya nangka.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini cara menanam cempedak agar cepat tumbuh dan berbuah.
Baca juga: 4 Perbedaan Nangka dan Cempedak, Apa Saja?
Tahap awal dalam budidaya cempedak yaitu pembibitan. Benih bisa berasal dari biji buah yang matang dipohon.
Selain itu, pastikan benih berukuran besar dan berbentuk bulat. Setelah itu, semai benih dalam polybag.
Lakukan penyiraman secara rutin sampai benih tumbuh menjadi bibit. saat berumur 6 bulan, bibit cempedak sudah siap ditanam.
Sebelum ditanam di lahan, buat terlebih dahulu lubang tanam. Kemudian, letakkan bibit pada lubang tanam tersebut dan tutup lubang tanam dengan tanah atau media tanam.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dari Kulit Cempedak, Bisa Atasi Hama Padi
Tanaman cempedak perlu disiram dengan rutin agar pertumbuhannya maksimal. Selain itu, lakukan juga pengendalian organisme pengganggu tanaman agar pohon cempedak tumbuh dengan sehat.
Sementara itu, saat buah cempedak mulai besar, bungkus buah tersebut dengan kantong plastik agar tidak terserang hama dan penyakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.