Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pembibitan Cengkeh dengan Mudah dan Cepat Tumbuh

Kompas.com - 09/07/2023, 13:19 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cengkeh merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang mendunia. Komoditas ini memiliki nilai jual tinggi, sehingga usaha budidaya cengkeh terus diupayakan agar menghasilkan cengkeh berkualitas.

Salah satu tahapan budidaya cengkeh yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman ini yaitu pembibitan. Menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, perbanyakan cengkeh saat ini dilakukan dengan cara generatif menggunakan biji.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pembibitan cengkeh, antara lain;

Baca juga: Cara Menanam Cengkeh agar Cepat Panen

  • Tanah subur dan mudah dialiri air saat musim kemarau.
  • Tempat persemaian terlindungi dari angin kencang.
  • Tempatnya strategis dan dekat dengan area pertanaman.

Persiapan lahan persemaian

Beberapa tahapan persiapan lahan persemaian yang perlu dilakukan, seperti berikut:

Ilustrasi cengkehK15 Photos Ilustrasi cengkeh

  1. Membuat patok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebar lahan yang akan diolah maksimal 175 cm dan panjangnya maksimal 5 cm atau sesuai dengan kondisi lahan.
  2. Buat parit berukuran 50 cm agar bibit cengkeh tidak tergenang.
  3. Bersihkan gulma atau tanaman liar yang ada di lahan tersebut.
  4. Cangkul lahan sebanyak 3 kali agar tanah gembur. Kemudian digulur kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  5. Disekitar guludan atau bedengan diberi penahan agar tanah tidak hanyut saat terkena air.
  6. Tanah pada bedengan semai dicampurkan dengan pupuk kandang.
  7. Pasang naungan dari alang-alang, daun kelapa, atau jerami.
  8. Setiap guludan atau bedengan disemprot insektisida untuk membunuh hama yang terdapat di tanah.

Penanaman benih

Benih atau biji cengkeh yang ditanam harus berkualitas dan berasal dari tanaman terbaik. Benih kemudian ditanam pada lahan yang sudah disiapkan.

Jika benih berumur 1 tahun, maka jarak tanamanya 20 x 20 cm. Sementara itu, apabila benih berumur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.

Sebelum disemai, benih perlu dikecambahkan selama 5 hari agar akar tumbuh lurus. Caranya dengan menempatkan biji pada keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya.

Baca juga: Cara Menanam Cengkeh di Pot, Solusi untuk Lahan Sempit

Setelah berkecambah, biji cengkeh yang sudah berkecambah bisa dipindahkan ke lahan persemaian. Lakukan penyiraman secara rutin agar bibit tumbuh subur.

Ilustrasi cengkehShutterstock/Mang Kelin Ilustrasi cengkeh

Saat bibit berumur 3 bulan, tanah digemburkan dan gulma yang tumbuh di sekitarnya dicabut. Penggemburan bisa dilakukan bersama dengan pemupukan.

Apabila bibit sudah berumur 4 bulan, naungan mulai dijarangkan, sehingga saat umur 1 tahun, peneduh sudah bisa dibuka semuanya. Tujuannya agar bibit terkena sinar matahari langsung.

Bibit dipelihara dan setelah berumur 2 tahun, bibit sudah bisa dipanen. Cara pengambilan bibit harus dilakukan hati-hati agar akar tidak rusak.

Baca juga: 3 Tahap Pembibitan Tanaman Kayu Putih dengan Mudah

Kemudian, tanah yang masih menempel pada akar perlu dibungkus dengan gedebog pisang kering atau pembungkus lain. Setelah itu, letakkan bibit pada tempat teduh selama 1 hingga 2 minggu.

Selama penyimpanan, semprotkan larutan K.O.C 1 sampai 2 persen untuk mencegah pertumbuhan jamur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau