JAKARTA, KOMPAS.com - Secang adalah tanaman rempah yang rasanya segar. Maka dari itu, secang sering diolah menjadi minuman herbal.
Selain memiliki rasa yang segar, secang juga sering menjadi pewarna alami karena kulit kayu ini bisa memberikan warna merah. Secang bisa menjadi komoditas yang menguntungkan, terlebih jika diolah dengan benar.
Lantas, bagaimana cara budidaya secang agar hasil panennya menguntungkan? Dilansir dari situs Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Selasa (17/1/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: 5 Langkah Budidaya Kapulaga, Tanaman Rempah yang Aromanya Harum
Benih secang bisa didapatkan dari biji tanaman ini. Setelah itu, biji disemai dalam polybag hingga tumbuh menjadi bibit atau tanaman muda.
Sebelum mulai menanam secang, lakukan persiapan media tanam dengan membuat bedengan setinggi 15 hingga 30 cm. Setelah itu, campurkan tanah dengan pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 2:1:1.
Kemudian, buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm yang akan digunakan untuk menanam bibit secang.
Baca juga: Cara Budidaya Jahe Gajah, Nilai Jualnya Tinggi
Tahapan budidaya secang berikutnya yaitu penanaman. Cara menanam secang dengan meletakkan bibit tanaman ke dalam lubang tanam yang sudah dibuat. Setelah itu, tutup lubang tanam dengan tanah sembari dipadatkan.
Kegiatan perawatan tanaman secang meliputi pemupukan dan penyiraman, penyiangan, pembumbunan, dan pengendalian hama serta penyakit. Pemupukan dan penyiraman bisa dilakukan secara berkala menyesuaikan kondisi tanaman.
Penyiangan bisa dilakukan untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman secang. Setelah penyiangan selesai, lakukan pembumbunan tanah untuk menutup area perakaran pohon secang.
Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Kunyit di Lahan Terbuka
Sementara itu, jika ditemui gejala serangan hama dan penyakit, segera lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan pestisida nabati.
Bagian tanaman secang yang banyak dipanen biasanya kulit kayunya. Panen kulit kayu secang dilakukan setelah tanaman berumur 4 sampai 5 tahun.
Setelah dipanen, kulit kayu akan melalui tahapan pasca panen, seperti; sortasi basah, pencucian, pengecilan ukuran, pengeringan, sortasi saat kering, pengemasan, hingga penyimpanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.