JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe emprit atau jahe putih merupakan salah satu jenis jahe yang populer. Jahe ini memiliki ukuran sedang, berbentuk agak pipih, dan berwarna putih.
Serat rimpang jahe ini lembut dengan aroma serta rasanya tidak terlalu tajam dan pedas. Jahe ini banyak disukai dan seringkali diolah menjadi wedang, obat tradisional, atau diambil minyak atsirinya untuk relaksasi.
Maka dari itu, banyak yang tertarik untuk menanam tanaman jahe emprit. Bahkan, tanaman ini dapat ditanam di pekarangan rumah.
Baca juga: Budidaya Jahe Emprit yang Benar agar Panennya Maksimal
Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (10/7/2023), berikut ini cara budidaya tanaman jahe emprit di pekarangan rumah dengan mudah.
Langkah awal budidaya jahe yaitu menyiapkan benih. Jenis benih yang digunakan harus berasal dari tanaman induk yang unggul, sehat, serta tidak tercampur dengan varietas lain.
Rimpang yang akan dijadikan benih sebaiknya berada di ruang kedua dan ketiga serta memiliki 2 sampai 3 mata tunas. Berat benih jahe emprit sebaiknya sekitar 20 hingga 40 gram.
Benih tersebut kemudian perlu disemaikan terlebih dahulu agar tumbuh tunas. Caranya, rimpang jahe dihamparkan di atas jerami atau alang-alang tipis di tempat teduh.
Kemudian, lakukan penyiraman setiap hari agar kelembapan rimpang tetap terjaga. Setelah beberapa hari, rimpang jahe akan muncul tunas.
Rimpang jahe emprit sudah siap ditanam setelah memiliki tunas 1 sampai 2 cm. Namun, sebelum ditanam bibit perlu diseleksi terlebih dahulu.
Baca juga: Cara Menanam Jahe Merah di Karung. Hemat Tempat dan Minim Perawatan
Setelah itu, tunas bibit perlu dipotong dan direndam dalam antibiotik untuk menghindari infeksi bakteri dan dikering anginkan.
Tanah yang akan ditanami jahe emprit perlu dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian digemburkan agar drainase dan aerasinya baik.
Setelah itu, buat lubang tanam dengan kedalaman 5 sampai 7 cm. Apabila menanam lebih dari satu bibit, buat jarak antar lubang tanam sekitar 60 x 50 cm.
Tahapan budidaya tanaman jahe emprit berikutnya yaitu penanaman. Kegiatan penanaman bisa dilakukan sepanjang tahun, asalkan air tersedia.
Cara menanam jahe emprit cukup dengan meletakkan bibit ke dalam lubang tanam. Kemudian timbun dengan tanah.
Baca juga: Cara Menanam Jahe di Lahan Sempit, Mudah dan Minim Perawatan
Lalu, tutup dengan alang-alang atau jerami untuk melindungi tunas dari penyinaran matahari langsung. Selain itu, penggunaan jerami atau alang-alang juga berguna untuk mengurangi erosi akibat aliran air.
Kegiatan penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 1 hingga 1,5 bulan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengganti tanaman yang pertumbuhannya kurang baik atau mata.
Caranya dengan mencabut tanaman yang hendak diganti. Kemudian, tanam bibit baru di lubang tanam yang sama.
Perawatan tanaman jahe emprit lainnya yaitu pemupukan secara rutin. Tujuannya untuk meningkatkan unsur hara serta memperbaiki tekstur dan aerasi tanah agar produktivitasnya maksimal.
Baca juga: Cara Merawat Jahe agar Panennya Melimpah
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman jahe emprit. Perawatan tanaman ini dilakukan 1 hingga 4 minggu sekali.
Kemudian, dilakukan lagi 4 sampai 6 minggu sekali tergantung pada tingkat pertumbuhan gulma. Namun, penyiangan saat tanaman berumur 4 bulan harus berhati-hati agar tidak merusak rimpang jahe.
Perawatan ini bisa dilakukan setelah anakan jahe membentuk 4 sampai 5 rimpang. Tujuannya untuk mencegah rimpang terkena sinar matahari langsung dan untuk menggemburkan tanah. Pembumbunan bisa dilakukan sebelum pemupukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.