Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Salak Sidimpuan agar Panennya Maksimal

Kompas.com - 10 Juli 2023, 22:08 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salak merupakan tanaman buah asli Indonesia yang prospektif. Salah satu sentra produksi salak ada di Padang Sidimpuan, Sumatera Utara.

Salak asli Padang Sidimpuan dikenal juga dengan nama salak sidimpuan. Permintaan salak ini cukup tinggi, oleh karena itu banyak yang tertarik membudidayakannya.

Mengutip dari buku Petunjuk Teknis Budidaya Salak Sidimpuan, Selasa (10/7/2023), berikut ini cara menanam salak sidimpuan agar produktivitasnya maksimal.

Baca juga: Bisa, Begini Cara Mencangkok Salak yang Benar

Pembibitan

Tanaman salak sidimpuan bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Pembibitan generatif menggunakan biji.

Ilustrasi menanam salakShutterstock/Eria Arum Ilustrasi menanam salak

Pembibitan dengan cara ini akan menghasilkan tanaman yang kuat namun sifat unggulnya tidak sama dengan tanaman induk. Sementara itu, pembibitan vegetatif bisa dilakukan dengan menggunakan tunas anakan.

Keuntungan pembibitan menggunakan tunas, antara lain; sifat tanaman sama seperti induknya, jenis kelamin tanaman bisa diketahui dengan mudah, cepat berbunga, dan cepat berbuah.

Pengolahan lahan

Tujuan pengolahan lahan yaitu untuk menggemburkan tanah supaya sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pengolahan lahan bisa dilakukan menggunakan cangkul atau menggunakan traktor.

Setelah diolah, buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dengan jarak tanam sekitar 4 x 4 m atau 3 x 3 m. Dalam lubang tanam, masukkan pupuk kandang sebanyak 1 kaleng minyak tanah.

Baca juga: Cara Menanam Salak Pondoh agar Berbuah Banyak

Penanaman

Waktu yang tepat untuk menanam salak sidimpuan yaitu di awal musim hujan. Cara menanam salak sidimpuan yaitu dengan meletakkan bibit ke dalam lubang tanam dan tutup kembali dengan tanah.

Apabila bibit ditanam di daerah yang kurang air, bibit harus rutin disiram. Di sekitar tanaman ini juga perlu ditanami pohon pelindung agar tanaman tidak terkena sinar matahari langsung.

Jenis tanaman pelindung yang bisa ditanam bersama salak yaitu karet, durian, kelapa, atau petai. Selain itu, bisa juga menggunakan tanaman pelindung sementara seperti lamtoro, pohon pisang, dan gliricidia.

Baca juga: Cara Merawat Salak Pondoh Agar Menghasilkan Buah Berkualitas

Perawatan tanaman

Pemeliharaan tanaman salak sidimpuan meliputi penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama maupun penyakit. Perawatan harus dilakukan secara rutin agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman salak maksimal.

Panen

Umur panen salak sidimpuan sekitar 5 hingga 6 bulan setelah bunga keluar. Cara panennya yaitu dengan memetik langsung atau memotong tandan buah. Pemanenan harus dilakukan secara hati-hati agar salak tidak rusak atau memar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau