Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Salak Pondoh Agar Menghasilkan Buah Berkualitas

Kompas.com - 30/04/2023, 09:55 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salak pondoh merupakan salah satu jenis salak yang populer di Indonesia karena cita rasa manis dan renyah yang dimiliki. Bahkan ketika masih muda, salak jenis ini tidak terasa sepat seperti salak-salak pada umumnya.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, salak merupakan jenis buah-buahan yang mudah dibudidayakan di Indonesia. Keunggulannya yaitu nilainya ekonomis dan memiliki gizi yang cukup tinggi.

Salak umumnya bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 200 sampai 700 mdpl. Sementara cahaya sinar matahari yang dibutuhkan 50 hingga 70 persen, pH 6 sampai 7, suhu 20 hingga 30 C, dan tingkat kelembapan dengan curah hujan rata-rata 200 sampai 400 mm/bulan.

Baca juga: Bisa, Begini Cara Mencangkok Salak yang Benar

Selain memperhatikan syarat tumbuh tanaman, perawatan salak pondoh juga harus dilakukan dengan benar. Tujuannya agar tanaman salak menghasilkan buah yang berkualitas unggul.

Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (30/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Ilustrasi menanam salak pondohShutterstock/Eria Arum Ilustrasi menanam salak pondoh

Penyulaman

Penyulaman merupakan penggantian bibit tanaman salak karena mati, pertumbuhan terhambat, atau pertumbuhan tidak sesuai keinginan. Penggantian bibit dilakukan dengan bibit baru yang sehat.

Biasanya dilakukan di awal musim hujan sehingga Anda tidak perlu repot-repot menyirami bibit baru. Lakukan penyulaman dengan mengambil bibit lama terlebih dahulu bersama dengan tanahnya. Kemudian, masukkan bibit baru di lokasi yang sama.

Baca juga: 6 Cara Merawat Tomat agar Berbuah Banyak

Pemupukan

Semua jenis tanaman membutuhkan pupuk sebagai makanan untuk pertumbuhannya. Salak pondoh membutuhkan pupuk kandang atau kompos dan NPK (Natrium, Kalium, Fosfat).

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Mengangkat Nilai Rempah Nusantara
Varietas Tanaman
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Menguatkan Harum Cengkeh dan Ekonomi Daerah
Varietas Tanaman
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Menjaga Andaliman, Rempah Wangi yang Tak Tergantikan
Varietas Tanaman
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau