JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tahapan awal budidaya padi yaitu pengolahan tanah. Lahan yang akan digunakan dicangkul sampai gembur sebelum ditanami.
Sayangnya, olah lahan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, bagi petani yang modalnya terbatas, lebih memilih menanam padi tanpa olah tanah.
Selain hemat biaya, budidaya padi tanpa olah tanah juga relatif mudah dan hemat tenaga. Sistem budidaya ini hanya dilakukan 1 kali setahun.
Baca juga: 7 Varietas Padi Tahan Wereng Cokelat, Apa Saja?
Biasanya dilakukan di akhir musim kemarau, sehingga saat musim hujan padi sudah memasuki masa generatif. Hal tersebut dikarenakan saat memasuki fase generatif, padi memerlukan banyak air.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (11/7/2023), perbedaan mendasar antara sistem tanam padi tanpa olah tanah dengan penanaman padi biasa ada pada tahapan pengolahan lahan.
Pada budidaya padi tanpa olah tanah, tidak dilakukan pencangkulan lahan, namun dilakukan penyemprotan herbisida untuk membersihkan gulma dan sisa tanaman di lahan tersebut. Adapun cara menanam padi tanpa olah tanah, seperti berikut.
Pemilihan benih harus dilakukan dengan benar. Varietas benih yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan tersebut. Pilih juga benih yang unggul dan sehat agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal.
Baca juga: Simak, Ini Cara Seleksi Benih Padi sebelum Menyemai
Budidaya padi tanpa olah tanah dilakukan dengan cara tabur benih langsung (tabela) atau sistem pindah tanam. Penanaman dengan sistem tabela dilakukan dengan cara tugal atau tebar dalam alur.