JAKARTA, KOMPAS.com - Caisim atau sawi hijau merupakan jenis sayuran populer yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Sawi ini bisa diolah menjadi berbagai makanan yang rasanya enak.
Sayur caisim biasanya ditanam di daerah bersuhu 15 hingga 30 derajat Celcius dengan curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah hingga tinggi.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (23/7/2023), tahapan budidaya caisim meliputi; persemaian benih, pengolahan lahan, penanaman, perawatan, dan panen. Simak penjelasan lengkap seputar cara menanam caisim, seperti berikut.
Baca juga: Mudah, Cara Menanam Caisim di Pekarangan Rumah
Benih caisim yang akan ditanam harus berkualitas dengan ciri bentuknya bulat, permukaan licin mengkilap, agak keras, dan warnanya coklat kehitaman. Kemudian, semai benih pada bedengan yang sudah diberi pupuk. Setelah bibit berumur 3 minggu, bibit sawi sudah bisa dipindah ke lahan tanam.
Lahan yang akan ditanami perlu diolah terlebih dahulu sampai gembur. Kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 20 ton/ha.
Apabila pH-nya terlalu rendah, maka berikan kapur dolomit agar pH tanah menjadi 6 hingga 7. Selanjutnya, buat bedengan ukuran tinggi 40 cm, lebar 120 cm, dan panjang 10 cm. Buat jarak antar bedengan sekitar 40 cm yang dijadikan sebagai saluran drainase.
Baca juga: Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia
Cara menanam caisim yaitu dengan meletakkan bibit pada lubang tanam. Kemudian, tutup lubang tanam dengan tanah sembari dipadatkan agar bibit tidak mudah rebah.