Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memperpanjang Umur Simpan Buah Duku dengan Mudah

Kompas.com - 25/07/2023, 15:56 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Kondisi atmosfer tersebut bisa menunda perubahan fisik dan kimia selama proses pematangan dan pelayuan. Bahan pelapis yang bisa digunakan yaitu tepung sagu.

Tepung ini bisa mengurangi laju kehilangan berat dan kerusakan buah. Tepung sagu bisa menahan penguapan dan bahan pelapis yang bersifat hidrofilik.

3. Penggunaan bahan kimia

Penggunaan bahan kimia juga bisa memperpanjang umur simpan buah duku. Namun, sebelum menggunakan bahan kimia, pastikan bahan tersebut tidak membahayakan kesehatan konsumen, dapat meningkatkan kualitas dan stabilitas daya simpan, serta bisa membuat produk lebih menarik.

Pohon duku berbuah banyakShutterstock/Christina Desitriviantie Pohon duku berbuah banyak

Beberapa bahan kimia yang bisa memperpanjang umur simpan buah duku, antara lain.

Baca juga: Mudah, Cara Menanam Pohon Duku agar Cepat Berbuah

  • Kalium permanganat (KMnO4): berfungsi sebagai penyerap etilen atau hormon pemasakan buah. Dengan demikian, proses pematangan dan pelayuan buah bisa dihambat.
  • Sulfur: bisa mengurangi warna coklat, sehingga kualitasnya bisa dijaga dengan baik.

4. Pengemasan

Pengemasan buah dilakukan dengan meletakkan buah ke dalam wadah yang cocok dan baik, sehingga buah duku terlindungi dari kerusakan mekanis, fisiologis, kimiawi, dan biologis. Tujuan pengemasan buah duku, antara lain;

  • Melindungi buah dari kerusakan selama penyimpanan dan pengangkutan.
  • Melindungi kehilangan air.
  • Mempermudah pengangkutan.
  • Mempermudah perhitungan.
  • Buah yang dikemas lebih bersih dan meningkatkan daya tarik.

Baca juga: 5 Cara Merawat Pohon Duku agar Cepat Berbuah

Kemasan yang bisa digunakan untuk pembungkus buah duku antara lain; kotak kayu, kotak karton, dan keranjang plastik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau