Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Cabai di Lahan Sempit, Mudah untuk Pemula

Kompas.com - 28 Agustus 2023, 22:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bisa ditanam di lahan sempit. Menanam cabai di lahan sempit bisa dilakukan dalam pot.

Cara menanam cabai di pot cukup mudah dan bisa dilakukan siapa saja, bahkan yang belum berpengalaman. Dilansir dari buku Kiat Sukses Budidaya Cabai Keriting, Senin (28/8/2023), berikut ini tata cara menanam cabai di lahan sempit dalam pot.

Siapkan pot

Pot untuk menanam cabai bisa terbuat dari bahan-bahan yang mudah dijumpai seperti kaleng bekas, drum, atau ember bekas. Ukuran pot sebaiknya 10 hingga 20 cm.

Baca juga: Tips Menanam Cabai di Pot agar Panennya Melimpah

Bagian dasar pot kemudian diberi lubang sebagai saluran drainase. Dengan demikian, media tanam tidak akan tergenang oleh air penyiraman maupun air hujan.

Ilustrasi menanam cabai di lahan sempitSHUTTERSTOCK/APRILSDBTR Ilustrasi menanam cabai di lahan sempit

Menyiapkan media tanam

Media tanam untuk cabai bisa berasal dari campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:2:1. Selain itu, jenis media tanam lain yang bisa digunakan yaitu campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:2:1.

Pastikan media tanam memiliki nilai pH ideal antara 5,5 sampai 6,8. Selain itu, Anda bisa menambahkan pupuk anorganik dan insektisida dan diamkan media tanam selama 1 hingga 2 minggu.

Penanaman

Sebelum menanam bibit cabai, isi pot dengan pecahan genteng atau batu merah terlebih dahulu setebal 2 hingga 5 cm. Kemudian, masukkan media tanam dan buat lubang tanam.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Rawit Hijau, Bisa Dipanen Berkali-kali

Masukkan bibit pada lubang tanam tersebut dan tutup dengan tanah. Padatkan media tanam agar bibit tidak rebah. Lalu, letakkan pot di area yang terkena sinar matahari.

Penyiraman

Apabila cabai ditanam di musim kemarau, lakukan penyiraman 2 sampai 3 hari sekali atau tergantung kondisi media tanam. Penyiraman yang rutin akan membuat tanaman cabai tumbuh dengan optimal dan panennya maksimal.

Pemupukan

Kegiatan pemupukan dilakukan setiap minggu dengan dosis rendah. Sebaiknya gunakan pupuk kocor dari larutan NPK 15:15:15 atau NPK 16:16:16 sebanyak 5 sendok yang ditambah dengan 1 sendok makan pupuk daun.

ilustrasi menanam cabaiShutterstock/Jarun Permsup ilustrasi menanam cabai

Kedua pupuk tersebut dilarutkan dalam 10 liter air. Kocorkan pupuk sebanyak 250 ml atau 1 gelas per rumpun tanaman.

Baca juga: Pemupukan Tanaman Cabai saat Fase Vegetatif

Sementara itu, pupuk daun diberikan sebanyak 2 gram/liter setiap minggunya. Pupuk daun diberikan 3 hari setelah pemberian pupuk kocor. Pupuk daun diaplikasikan dengan cara semprot.

Pengendalian hama dan penyakit

Menanam cabai di lahan sempit sebenarnya minim serangan hama maupun penyakit. Namun, jika terdapat serangan hama maupun penyakit, maka Anda bisa menyemprotkan pestisida nabati untuk mengendalikan populasi hama dan penyakit.

Panen

Panen pertama tanaman cabai bisa dilakukan saat berumur 2 hingga 3 bulan setelah tanam. Apabila dirawat dengan baik, cabai bisa dipanen lebih dari satu kali.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau