Untuk mengatasi tantangan ini dan mengoptimalkan potensi kacang mete, sejumlah langkah strategis perlu dilakukan.
Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaan varietas unggul dan pelatihan bagi petani.
BSIP Perkebunan, Kementan melalui Balai Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (dulu Balittri) telah merilis lima varietas unggul jambu mete, yaitu GG-1 yang spesifik untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan karakter gelondong kecil, rasa gurih, dan hasil buah yang lebat.
MR-851 dan PK-36 yang spesifik untuk wilayah Sulawesi Selatan, memiliki gelondong berukuran sedang dengan rasa agak gurih.
SM-9 dan BO-2 yang spesifik untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan gelondong berukuran besar dan rasa tawar.
Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan dalam skala yang lebih luas, masih diperlukan pembangunan kebun-kebun induk benih Blok Penghasil Tinggi (BPT) di setiap sentra produksi.
Pengembangan industri pengolahan perlu didorong untuk meningkatkan kapasitas lokal dalam memproduksi produk bernilai tambah.
Pemerintah juga dapat berperan melalui subsidi dan insentif untuk mendukung investasi di sektor teknologi dan infrastruktur.
Selain itu, promosi pasar domestik melalui kampanye konsumsi mete sebagai produk sehat dan bernutrisi akan memperluas pangsa pasar dalam negeri sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat kacang mete.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memanfaatkan potensi kacang mete secara maksimal, baik untuk pasar domestik maupun internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.