Teknik budidaya serai wangi tergolong sederhana, menjadikannya tanaman yang ideal untuk berbagai kondisi lahan.
Serai wangi tumbuh optimal di tanah dengan drainase baik, pH 5,5-7, dan ketinggian hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.
Lahan yang gembur dan memiliki akses cahaya matahari yang cukup akan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil minyak.
Serai wangi memiliki potensi hasil signifikan. Dengan varietas unggul seperti Sitrona 1 Agribun dan Sitrona 2 Agribun, rendemen minyak atsiri dapat mencapai 1,5 persen dengan kandungan sitronellal hingga 60 persen dan geraniol mencapai 90 persen.
Hasil ini jauh lebih tinggi dibandingkan varietas lokal, menjadikan minyak atsiri Indonesia semakin kompetitif di pasar global.
Dalam satu hektare lahan, produksi daun segar dapat mencapai 15-20 ton per panen, dengan potensi panen tiga kali dalam setahun, tergantung pada kondisi pemeliharaan dan lingkungan.
Nilai ekonomi ini menjadikan serai wangi salah satu tanaman prioritas dalam pengembangan agribisnis berbasis komoditas ekspor.
Pengembangan serai wangi memerlukan dukungan pada berbagai aspek, termasuk pelatihan teknis bagi petani, penyediaan varietas unggul, serta akses terhadap teknologi penyulingan modern untuk meningkatkan rendemen dan kualitas minyak.
Selain itu, pengintegrasian serai wangi dengan sistem pertanian terpadu, seperti pemanfaatan limbah daun sebagai pakan ternak, akan memberikan nilai tambah signifikan.
Dukungan pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memperluas wilayah tanam di lahan marginal dan memperkuat rantai pasok dari produksi hingga pemasaran.
Dengan pendekatan berkelanjutan dan berbasis teknologi, serai wangi dapat menjadi solusi agribisnis yang mendukung perekonomian, melestarikan lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tanaman ini menunjukkan bagaimana integrasi antara teknik budidaya yang baik, kesesuaian lingkungan, dan inovasi dapat menciptakan model pertanian produktif dan ramah lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.