Permintaan global untuk minyak atsiri serai wangi terus meningkat sekitar 3-5 persen setiap tahun, memberikan nilai ekonomi yang sangat tinggi.
Indonesia, sebagai produsen terbesar ketiga dunia setelah China dan Vietnam, memiliki pasar utama di Amerika Serikat, Eropa, dan China.
Keunggulan ini semakin diperkuat dengan pengembangan varietas unggul seperti Sitrona 1 Agribun dan Sitrona 2 Agribun, yang menghasilkan minyak berkualitas ekspor dengan kandungan sitronellal hingga 60 persen dan geraniol mencapai 90 persen.
Varietas ini dilepas oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITTRO) di bawah koordinasi BSIP Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dengan tujuan menggantikan varietas lokal yang memiliki kandungan senyawa aktif lebih rendah dan memenuhi kebutuhan pasar ekspor yang semakin kompetitif.
Secara finansial, usaha pengolahan minyak atsiri serai wangi sangat menguntungkan. Dengan rasio B/C di atas 1,09 dan pengembalian investasi dalam waktu kurang dari lima tahun, pengembangan budidaya dan penyulingan minyak ini menjadi pilihan investasi menarik.
Inovasi dalam teknologi penyulingan juga telah meningkatkan efisiensi produksi, sementara perluasan lahan tanam di berbagai daerah membantu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Upaya ini turut membuka peluang lapangan kerja baru, terutama di sektor pertanian dan agroindustri.
Namun, masih terdapat beberapa tantangan, seperti fluktuasi harga pasar global, ketergantungan pada metode budidaya tradisional, dan rendahnya adopsi teknologi modern oleh petani.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta berupa pelatihan teknis, pengembangan infrastruktur penyulingan modern, serta penyediaan bibit unggul secara berkelanjutan.
Selain itu, integrasi dengan sektor peternakan, seperti pemanfaatan limbah daun sebagai pakan ternak, dapat memberikan nilai tambah signifikan.
Dengan strategi tepat, Indonesia berpeluang besar memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar global minyak atsiri serai wangi, sekaligus memanfaatkan potensi ekonomi dan lingkungan yang ditawarkannya.
Serai wangi memiliki manfaat luar biasa, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dalam konservasi lingkungan.
Tanaman ini mampu tumbuh dengan baik di lahan marginal, seperti bekas tambang, yang sering kali mengalami kerusakan fisik dan kimiawi.
Dengan sistem perakaran yang kuat, serai wangi membantu mencegah erosi tanah, meningkatkan kapasitas tanah menyerap air, serta memulihkan struktur tanah yang rusak.
Sebagai tanaman reklamasi, serai wangi memberikan manfaat ganda: memulihkan fungsi ekosistem lahan kritis sekaligus menghasilkan minyak atsiri yang bernilai tinggi.