JAKARTA, KOMPAS.com - Mangga adalah salah satu jenis tanaman buah yang banyak terdapat di Indonesia. Tanaman mangga berbuah rata-rata hanya sekali dalam setahun.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (6/9/2022), buah mangga juga merupakan tanaman hortikultura yang banyak disukai masyarakat, bukan hanya karena cita rasanya yang lezat, tetapi juga karena tanaman ini juga memberikan keindahan tersendiri saat tumbuh dan berbuah. Tidak heran jika pohon mangga banyak dijumpai di pekarangan rumah.
Musim buah mangga rata-rata jatuh pada bulan Oktober sampai Desember. Karena sifatnya yang berbuah musiman ini menyebabkan harga jual buah mangga tidak stabil.
Baca juga: Tips Mengendalikan Hama di Pohon Mangga Tanpa Pestisida
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pengaturan pembuahan mangga agar pohon mangga dapat berbuah di luar musim.
Dengan pengaturan pembuahan di luar musim, petani lebih diuntungkan karena harga jual buah mangga bisa lebih mahal dibandingkan harga jual saat musim panen raya.
Selain petani, konsumen juga diuntungkan karena buah selalu tersedia sepanjang waktu dengan harga yang tetap stabil.
Untuk mengatasi permasalan tersebut, perlu dilakukan pengaturan pembuahan mangga agar tanaman dapat panen di luar musim (off-season).
Baca juga: Cara Lindungi Mangga dari Lalat Buah dan Codot, Bungkus Pakai Plastik
Keuntungan dari pengaturan pembuahan mangga di luar musim antara lain harga buah mangga di luar musim lebih tinggi dibanding pada musim raya sehingga akan menguntungkan petani (keuntungan ekonomi).
Cara membuat mangga berbuah di luar musim yang dulu dilakukan petani adalah secara konvensional, yaitu dengan mengerat pembuluh floem (kulit pohon), pelukaan (mencacah kulit kayu, memaku, mengiris kulit kayu dan pengikatan (mengikat pohon dengan kawat).