Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Stek Pohon Mangga

Kompas.com - 14/09/2022, 12:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada umumnya, perbanyakan tanaman mangga dilakukan dengan cara menyemaikan biji, mencangkok, menempel, sambung pucuk dan lainnya. Akan tetapi, masing-masing cara tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (14/9/2022), manfaat memperbanyak tanaman dengan menyemaikan biji adalah dapat memperoleh tanaman dengan postur pohon dan percabangan yang kokoh dan besar, akan tetapi tanaman akan berbuah dalam waktu yang cukup lama, yakni 5 sampai 10 tahun.

Dengan mencangkok, postur pohon dan percabangan yang diperoleh relatif kurang kokoh dan dengan bentuk yang kurang bagus. Akan tetapi, waktu berbuah lebih cepat, yakni dalam satu hingga dua tahun.

Baca juga: 9 Varietas Mangga Unggul Mancanegara yang Sudah Ditanam di Indonesia

Ilustrasi stek, cara stek tanaman. SHUTTERSTOCK/WICHAI PRASOMSRI1 Ilustrasi stek, cara stek tanaman.

Adapun dengan sistem tempel, postur tanaman agak kurang bagus dan cepat patah pada tempat menempelnya. Namun demikian, waktu berbuahnya cukup cepat, yakni sama dengan cangkok.

Dengan sistem sambung pucuk, postur pohon dan percabangan juga cukup bagus dan waktu berbuahnya juga cukup cepat.

Akan tetapi, Anda harus menyemaikan biji terlebih dahulu untuk memperoleh batang bawah sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat melakukan sambung pucuk.

Untuk memperoleh postur percabangan yang cukup bagus dan cepat berbuah seperti sistem sambung pucuk, Anda bisa melalukan sistem stek. Dengan sistem stek, Anda bisa melakukannya kapan saja.

Baca juga: Cara Membuat Mangga Berbuah di Luar Musim Pakai ZPT

Perbanyakan tanaman dengan stek belum banyak dilakukan orang karena belum banyak diketahui. Padahal dengan menggunakan stek, perbanyakan lebih cepat dilakukan dan pertumbuhan tunasnya lebih cepat.

Berikut cara stek pohon mangga yang bisa dilakukan dengan mudah.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau