Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Semangka Non Biji

Kompas.com - 15/09/2022, 15:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangka adalah salah satu buah yang digemari masyarakat. Buah semangka banyak dikonsumsi karena rasanya manis dan kandungan airnya tinggi.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (15/9/2022), berdasarkan jenisnya, semangka dibedakan menjadi semangka berbiji dan non biji.

Adapun berdasarkan warna daging buahnya dibedakan menjadi semangka daging merah dan daging kuning. Sementara itu, berdasarkan bentuk buahnya dibedakan menjadi semangka bulat dan semangka lonjong.

Baca juga: 6 Cara Merawat Tanaman Semangka agar Buahnya Besar

Buah semangkaPexels/Chris F Buah semangka

Varietas semangka non biji adalah perkembangan karena persilangan antara semangka diploid jantan dan semangka tetraploid betina.

Tanaman semangka non biji pada dasarnya memiliki bunga jantan dan betina yang lengkap, namun biji tidak terbentuk karena benang sari dan bakal bijinya mandul.

Bila ditemui, semangka non biji yang ada bijinya adalah bukan karena kesalahan benihnya atau dalam pembenihan, tetapi kekeliruan pada pemberian pupuk yang berlebihan.

Dibandingkan dengan semangka berbiji, umur semangka non biji lebih lama, yaitu bila semangka berbiji dapat panen pada umur 55 sampai 60 hari setelah tanam (HST), sedangkan semangka non biji panen pada umur 65 sampai 70 HST.

Baca juga: 7 Langkah Menanam Semangka Tanpa Biji dengan Benar

Tanaman semangka non biji sangat cocok ditanami di mana saja, baik di dataran rendah, menengah sampai dataran tinggi. Tanaman semangka sangat cocok dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 5 sampai 200 mdpl dengan hasil yang optimal.

Tanah yang disukai tanaman semangka non biji adalah tanah gembur berpasir. Tanaman semangka membutuhkan iklim hangat dengan suhu antara 20 sampai 30 derjat celcius.\

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau