Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Basmi Penggerek Buah, Hama yang Sering Menyerang Pohon Mangga

Kompas.com - 22/09/2022, 12:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya mangga atau menanam mangga, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah serangan hama. Salah satu hama yang sering menyerang pohon mangga adalah penggerek buah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (22/9/2022), hama penggerek buah mangga menggerek buah mangga, mulai buah mangga sebesar kelereng sampai buah mangga menjelang tua.

Ngengat dewasa memliki sayap dengan ukuran 20 mm bagian depan berwarna coklat tua,dan sayap belakang berwarna putih abu-abu. Ngengat dewasa menggerek buah mangga pada siang hari dan menaruh telurnya berjumlah 2 sampai 4 butir pada setiap buah.

Baca juga: Cara Stek Pohon Mangga

Ilustrasi hama penggerek buah mangga.SHUTTERSTOCK/YOUNG SWEE MING Ilustrasi hama penggerek buah mangga.

Hama ini selanjutnya akan menggerek lagi buah mangga yang lain dan lagi menaruh telurnya, demikian seterusnya. Seekor ngengat dewasa bisa bertelur sebanyak 125 sampai 450 butir.

Ngengat dewasa bisa berumur selama 7 hari. Dalam 3 sampai 4 hari telurakan menetas dan menjadi ulat berwarna merah putih belang-belang dengan kepala berwarna coklat sampai hitam.

Jumlah ulat atau larva dalam lubang biasanya 2 sampai 4 ekor dan berpasangan jantan dan betina.

Ulat-ulat tersebut berkembang menjadi dewasa karena mendapat asupan makanan dari daging buah mangga yang digerek yang mengakibatkan buah bagian dalam busuk.

Baca juga: 9 Varietas Mangga Unggul Mancanegara yang Sudah Ditanam di Indonesia

Ulat-ulat atau larva ini yang merusak buah mangga. Kerusakan bisa mencapai lebih dari 50 persen, terutama pada kebun mangga yang sirkulasi udara kurang baik dan sanitasi yang kurang terawat, buah mangga akan busuk dan akhirnya jatuh.

Ulat-ulat tersebut berkembang menjadi dewasa,menjelang menjadi pupa ulat dewasa akan masuk ke dalam tanah dan di dalam tanah.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau