JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merupakan salah satu komoditas tanaman primadona bagi para petani. Harga cabai yang sering melambung tinggi serta mudah dalam penjualannya menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak petani membudidayakan tanaman cabai.
Namun, budidaya tanaman cabai tidak mudah. Pasalnya, sering kali petani cabai mengalami kegagalan dan tidak mampu menyelesaikan siklus hidup tanaman cabai.
Salah satu masalah yang menjadi penghambat budidaya cabai adalah hama dan penyakit. Salah satu hama yang cukup sering menyebabkan kegagalan budidaya cabai adalah lalat buah.
Baca juga: Cara Lindungi Mangga dari Lalat Buah dan Codot, Bungkus Pakai Plastik
Dikutip dari laman Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (29/9/2022), Drosophila melanogaster atau yang lebih dikenal lalat buah memiliki siklus hidup yang relatif singkat.
Namun, dengan siklus hidup yang hanya dua minggu saja bisa mengakibatkan kerugian dan kegagalan panen bagi para petani cabai. Lalat buah dewasa akan meletakkan telurnya di dalam buah.
Pada waktu menetas, larva akan memakan daging buah sehingga buah cabai akan rusak dan gugur sebelum waktu panen.
Serangan hama lalat buah bisa terlihat langsung oleh mata telanjang. Gejala serangan lalat buah tanaman cabai ditandai dengan terlihatnya lalat buah di buah cabai yang masih muda, tangkai buah cabai akan menguning dan buah berguguran.
Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Lalat Buah yang Sering Menyerang Pohon Mangga
Jika telur lalat buah di letakkan di ujung buah maka buah cabai akan terlihat menguning dan busuk serta sedikit basah.
Pada buah cabai yang terserang hama lalat buah akan terdapat titik hitam bekas tusukan lalat buah untuk meletakkan telurnya. Selain itu, jika buah dibelah akan terlihat larva lalat seperti ulat berwarna putih.