Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengendalikan Lalat Buah Tanaman Cabai

Kompas.com - 29/09/2022, 19:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merupakan salah satu komoditas tanaman primadona bagi para petani. Harga cabai yang sering melambung tinggi serta mudah dalam penjualannya menjadi daya tarik tersendiri, sehingga banyak petani membudidayakan tanaman cabai.

Namun, budidaya tanaman cabai tidak mudah. Pasalnya, sering kali petani cabai mengalami kegagalan dan tidak mampu menyelesaikan siklus hidup tanaman cabai.

Salah satu masalah yang menjadi penghambat budidaya cabai adalah hama dan penyakit. Salah satu hama yang cukup sering menyebabkan kegagalan budidaya cabai adalah lalat buah.

Baca juga: Cara Lindungi Mangga dari Lalat Buah dan Codot, Bungkus Pakai Plastik

Ilustrasi lalat buah.SHUTTERSTOCK / SUPAPORNKH Ilustrasi lalat buah.

Dikutip dari laman Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (29/9/2022), Drosophila melanogaster atau yang lebih dikenal lalat buah memiliki siklus hidup yang relatif singkat.

Namun, dengan siklus hidup yang hanya dua minggu saja bisa mengakibatkan kerugian dan kegagalan panen bagi para petani cabai. Lalat buah dewasa akan meletakkan telurnya di dalam buah.

Pada waktu menetas, larva akan memakan daging buah sehingga buah cabai akan rusak dan gugur sebelum waktu panen.

Serangan hama lalat buah bisa terlihat langsung oleh mata telanjang. Gejala serangan lalat buah tanaman cabai ditandai dengan terlihatnya lalat buah di buah cabai yang masih muda, tangkai buah cabai akan menguning dan buah berguguran.

Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Lalat Buah yang Sering Menyerang Pohon Mangga

Jika telur lalat buah di letakkan di ujung buah maka buah cabai akan terlihat menguning dan busuk serta sedikit basah.

Pada buah cabai yang terserang hama lalat buah akan terdapat titik hitam bekas tusukan lalat buah untuk meletakkan telurnya. Selain itu, jika buah dibelah akan terlihat larva lalat seperti ulat berwarna putih.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau