Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perbedaan Nangka dan Cempedak, Apa Saja?

Kompas.com - 30/01/2023, 15:13 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekilas, buah nangka dan cempedak terlihat sama. Padahal, jika dicermati dengan teliti, keduanya memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan kedua buah tersebut dapat dilihat dari bentuk buah hingga kandungan nutrisinya. Melansir dari situs HMPS Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (30/1/2023), simak penjelasan seputar perbedaan nangka dengan cempedak.

Ukuran buah

Perbedaan antara buah nangka dengan cempedak yang pertama bisa dilihat dari ukurannya. Ukuran buah nangka diketahui lebih besar dibandingkan dengan buah cempedak.

Baca juga: Cara Menanam Nangka agar Cepat Berbuah Lebat

Aroma dan tekstur daging buah

Buah cempedak memiliki tekstur daging buah yang lembek dengan aroma yang lebih menyengat. Sementara itu, tekstur buah nangka lebih keras dengan aroma tidak sekuat buah cempedak.

Ilustrasi buah nangka.Unsplash/Towfiqu Barbhuiya Ilustrasi buah nangka.

Kandungan nutrisi

Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, nangka dan cempedak juga berbeda. Buah cempedak mengandung energi sebanyak 116 kkal, protein sebanyak 3 g, karbohidrat 28,6 g, serat sekitar 3,4 g, dan vitamin C sekitar 15 mg.

Sementara itu, kandungan buah nangka antara lain; 23,25 g karbohidrat dan 1,72 g protein. Kalori buah nangka sekitar 95 kalori per 100 g.

Baca juga: Cara Budidaya Pohon Nangka Mini, Bisa Berbuah Terus-menerus

Cara mengkonsumsi

Buah cempedak biasanya dikonsumsi secara langsung atau diolah dengan cara digoreng, buat gulai, atau diolah menjadi kue. Sedangkan buah nangka biasanya dikonsumsi secara langsung. Akan tetapi, nangka yang belum matang terkadang diolah menjadi sayur, seperti gudeg.

Itulah beberapa perbedaan nangka dengan cempedak yang perlu diketahui. Dengan melihat beberapa hal di atas, maka Anda bisa dengan mudah membedakan dua buah tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau