JAKARTA, KOMPAS.com - Jambu mete merupakan salah satu komoditas perkebunan yang nilai ekonomisnya tinggi. Jambu mete menghasilkan biji yang diolah menjadi kacang mete.
Sementara itu, kulit kacang mete bisa dimanfaatkan sebagai pestisida. Para peneliti menyebutkan bahwa limbah jambu mete bisa diolah menjadi minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati.
Menurut penjelasan di Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, minyak jambu mete berfungsi sebagai insektisida. Cara kerjanya yaitu menghambat kerja enzim prostaglandin sintetase.
Baca juga: 5 Langkah Budidaya Jambu Mete agar Panennya Banyak
Enzim tersebut digunakan untuk pembentukan prostaglandin yang berperan dalam sistem fisiologis dan reproduksi serangga. Keunggulan lain dari pestisida limbah jambu mete yaitu ramah lingkungan, sehingga bisa menunjang pertanian berkelanjutan.
Proses pembuatan pestisida dari limbah jambu mete cukup mudah. Berikut penjelasan selengkapnya.
Jambu meteProses pembuatan pestisida dari limbah jambu mete sebenarnya cukup sederhana. Kulit mete dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dipanaskan di atas tungku berisi minyak goreng.
Minyak goreng yang digunakan tidak perlu terlalu banyak karena fungsinya hanya untuk membantu mengeluarkan minyak mete.
Baca juga: Cara Menanam Jambu Mete dari Biji agar Cepat Tumbuh
Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengeluarkan minyak mete yaitu dengan menggiling kulit mete dengan mesin khusus. Setelah itu, tampung minyak mete pada wadah yang bersih.
Untuk menghasilkan minyak mete yang jernih, butuh waktu sekitar dua minggu. Minyak dari kulit mete bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan menjadi nilai tambah dari tanaman jambu mete.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang