Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Benih Jagung yang Biasa Ditanam Petani

Kompas.com - 24/04/2023, 20:27 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Benih adalah biji tanaman yang akan ditanam kembali. Pemilihan benih yang tepat akan menentukan hasil panen dari tanaman yang dibudidayakan.

Hal tersebut juga berlaku pada budidaya jagung. Penggunaan benih jagung yang tepat akan membuat tanaman tumbuh dengan baik dan produktivitasnya maksimal.

Ada beberapa jenis benih jagung yang beredar di kalangan petani. Namun, sebelum mengulas lebih jauh seputar jenis-jenis benih, tak ada salahnya jika kita mengetahui terlebih dahulu hal-hal penting dalam memilih benih jagung.

Baca juga: Simak, Ciri-ciri Benih Jagung Berkualitas

Menurut keterangan di Cybext Kementerian Pertanian, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan saat memilih benih jagung. Berikut penjelasannya.

  • Benih harus sesuai dengan tanah dan iklim tempat budidaya.
  • Toleran terhadap kondisi yang kurang menguntungkan.
  • Sesuai dengan pola tanam dan tujuan penanaman.
  • Karakter jagung yang dihasilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Ilustrasi tanaman jagung Shutterstock/ANEK SANGKAMANEE Ilustrasi tanaman jagung

Jenis-jenis benih jagung

Setidaknya ada tiga jenis benih jagung yang ditanam di Indonesia yaitu benih lokal, komposit, dan hibrida. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

1. Benih lokal

Benih lokal adalah jenis benih yang diproduksi petani dari hasil penanaman untuk konsumsi. Dari hasil penanaman tersebut, petani memiliki tanaman terbaik yang akan dijadikan sebagai benih.

Baca juga: Tips Menanam Jagung Hibrida agar Bertongkol Besar

Beberapa alasan petani menanam benih ini, antara lain;

  • Benih ini masih bisa diproduksi petani.
  • Harganya lebih mudah dan lebih mudah didapatkan.
  • Petani sulit mendapatkan benih yang lebih bermutu karena modalnya terbatas atau produksi benih bermutu masih sedikit.
  • Produktivitas tanaman jagung dari benih lokal sebenarnya sangat rendah hanya sekitar 1,5 sampai 2 ton/hektare. Maka dari itu, petani tidak dianjurkan menggunakan benih ini.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com