JAKARTA, KOMPAS.com - Sambiloto adalah tanaman obat semusim yang memiliki banyak manfaat. Biasanya, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat herbal yaitu daunnya.
Daun sambiloto bisa direbus bersama obat herbal lain seperti biji jintan. Kemudian air rebusannya diminum.
Obat herbal dari sambiloto dipercaya bisa menangkal radikal bebas, mengobati infeksi, menyembuhkan luka, hingga mengurangi gejala alergi. Manfaat yang beragam membuat banyak orang tertarik menanam tanaman ini.
Bahkan, sambiloto seringkali ditanam di halaman rumah dalam pot atau polybag. Cara menanam sambiloto tidak sulit.
Baca juga: Mengenal Sambiloto, Tanaman yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (6/5/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Tanaman sambiloto bisa diperbanyak secara vegetatif menggunakan stek batang atau perbanyakan generatif menggunakan biji. Perbanyakan menggunakan biji lebih sering dipilih karena bisa menghasilkan bibit dalam jumlah banyak.
Akan tetapi, kekurangan dari perbanyakan ini yaitu biji memerlukan waktu relatif lama untuk bisa tumbuh menjadi bibit. Cara perbanyakan tanaman menggunakan biji cukup dengan menanam biji pada media semai dari campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Setelah itu, lakukan penyiraman secara rutin sampai bibit tumbuh dengan baik.
Baca juga: Simak, Manfaat Daun Sambiloto untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
Setelah bibit tumbuh, langkah selanjutnya yaitu menanam bibit sambiloto di lahan. Buat terlebih dahulu lubang tanam ukuran 15 x 15 x 15 cm.
Kemudian, tempatkan bibit pada lubang tanam yang sudah dibuat. Terakhir, tutup lubang tanam dengan tanah galian dan siram dengan air secukupnya.